Usaha Kreatif Di Tengah Pandemi

Usaha Kreatif Di Tengah Pandemi – Samarinda – Pertengahan Maret 2020, pandemi Covid-19 di Kalimantan Timur pertama kali terdeteksi di Kota Samarinda. Tindakan cepat Gubernur Kaltim H. Islan Nour untuk membendung Covid-19 melalui kebijakan ‘local lockdown’ dilakukan karena pembatasan yang diberlakukan Perda Kuasa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pusat. Saya tidak bisa melakukan itu. Gubernur segera menggantinya dengan kebijakan karantina terbatas.

Kebijakan karantina terbatas (bukan penjara) terbukti tidak cukup untuk menghentikan masuk dan menyebarnya Covid-19. Tidak hanya Samarinda dan Balikpapan, virus berbahaya ini dengan cepat menyebar ke seluruh provinsi dan kota di Kalimantan Timur.

Usaha Kreatif Di Tengah Pandemi

Gugus Tugas Covid-19 telah bekerja di semua tingkatan dengan cara yang berbeda. Jauh dari berhenti, pandemi menyebar melintasi perbatasan dan pedalaman, termasuk Kabupaten Mahakam Uru. Covid-19 memiliki puluhan ribu kasus positif dan lebih dari 1000 kematian.

Budikdamber Solusi Kreatif Warga Di Tengah Pandemi Covid 19

Semua sektor terdampak, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan daerah.

Di Kaltim, dari sekitar 309.000 UMKM, 160.000 UMKM atau lebih dari 50% terdampak pandemi Covid-19. Sejak kuartal ketiga tahun 2020, mereka tertekan dan bertahan dalam keadaan yang sangat sulit. Kebijakan pembatasan sosial membuat mereka sulit untuk merelokasi usahanya.

“Pendorong ekonomi kita yang sebenarnya adalah usaha kecil, jadi kita harus bekerja keras selama pandemi ini untuk memastikan mereka tetap optimis dan lebih kreatif,” kata Higashi. Gubernur Kalimantan H Isran Noor berulang kali mengatakan.

Melihat situasi sulit yang dihadapi para pemangku kepentingan UMKM, Gubernur Islan Noor telah memerintahkan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah Kalimantan Timur untuk bertindak cepat membantu mereka.

Peran Milenial Dan Pelaku Usaha Pulihkan Ekonomi Kreatif Di Tengah Pandemi

“Alhamdulillah, setelah perjuangan yang sangat keras, Kaltim mendapat alokasi APBN sebesar Rp 214 miliar untuk usaha mikro, kecil, dan menengah,” kata Yadi Robian Noor, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kaltim, Minggu. (28 Maret 2021). ).

Kuota ini telah diterima dan dimanfaatkan oleh 89.000 UMKM di Kaltim. Masing-masing mendapat Rp 2,4 juta. Bantuan ini merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui Bantuan Presiden Produktif Untuk Usaha Kecil (BPUM) yang diberikan melalui Kementerian Koperasi dan UMKM di bidang kerajinan, tata boga, perdagangan, jasa dan pengolahan.

Dukungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan permodalan dan daya beli UKM. Pasalnya, hampir semua UMKM yang terdampak Covid-19 kesulitan membeli produk yang hendak dijual atau dipasarkan karena sepi pembeli.

Begitu kegiatan UMKM dimulai, roda perekonomian akan mulai berputar kembali. Efek langsungnya adalah dukungan terhadap UKM ini akan secara signifikan mengurangi peningkatan pengangguran dan kemiskinan.

Sektor Kuliner Dan Batik Di Kota Pekalongan Masih Tetap Eksis Di Tengah Pandemi

Mantan Kepala Humas Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim itu menjelaskan, keberhasilan Kaltim menarik dana pusat Rp 214 miliar untuk mendukung UMKM yang hampir bangkrut itu tidak didapat dengan mudah. Namun penuh perjuangan tak kenal lelah dan keabadian.

“Jangan berharap APBD saja. Angkanya sangat besar, Rp 214 miliar. Kalau kita tunda, banyak UKM yang bisa bangkrut,” ujar Roby.

Tanpa tindakan segera, pengangguran akan meningkat, mendorong orang ke dalam kemiskinan dan berpotensi menimbulkan keresahan sosial.

Program BPUM diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2020. Sedangkan pada 10 Agustus 2020, HM Yadi Lobian Noor ditugaskan untuk menjalankan pelayanan Pelindakop dan UKM di Kalimantan Timur. Calon penerima BPUM.

Pariwisata Dan Industri Kreatif: Peluang Dan Tantangan Pada Masa Dan Pasca Covid 19

Basis data yang diusulkan, yang mencakup 18.018 UMKM, diajukan pada awal September, dan hasilnya didistribusikan per 10 Oktober 2020, senilai sekitar Rp 34 miliar.

Setelah melakukan 7 kali rapat konsolidasi di kantor komersial Pelindakop dan UKM Service Kaltim, mereka memantau pendistribusian termasuk Sabtu dan Minggu.

“Alhamdulillah, di akhir Desember 2020, 100% tersalurkan melalui BRI dan BNI, menyalurkan total Rp 214 miliar kepada 89.000 UMKM,” jelas Roby.

Pada 2020, APBD Kaltim mengucurkan Rp 13,5 miliar untuk membantu UMKM mengatasi pandemi Covid-19.

Umkm Jateng Masuk Pasar Singapura

Di sisi lain, Roby sangat berharap sekitar 70.000 UMKM yang tidak mendapatkan stimulus akan memperjuangkannya melalui APBD Kaltim dan kabupaten/kota.

Pihaknya bersama Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten dan Kota se Kaltim akan terus memperjuangkan kuota APBN (dana PEN 2021).

Menurut Pak Robbie, kerjasama antara Dinas Koperasi Industri Kaltim dengan Dinas UKM dan dinas terkait di kabupaten dan kota Kaltim tetap optimis berkat sinergi yang kuat antara (sul/humasprov Kaltim) Sejak dimulainya pandemi Covid-19, akibatnya dirasakan oleh hampir semua orang, termasuk anak-anak. Mereka menghadapi perubahan gaya hidup namun tetap menggunakan haknya untuk bahagia, sehat, kuat, kreatif, gembira dan melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di bawah perlindungan keluarganya.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bersama Kantor Presiden (KSP) dan Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Kerja (OASE Kabinet Kerja) mencapai puncak “Anak-anak di Indonesia Bahagia di Rumah”. Pada 23 Juli 2020 (HAN), seluruh anak Indonesia, termasuk anak dengan kebutuhan perlindungan khusus (AMPK), akan berpartisipasi.

Tips Peluang Usaha Saat Adaptasi Kebiasaan Baru

“Wahai anak-anak Indonesia, walaupun kita sedang berada di tengah pandemi Covid-19, kalian harus tetap semangat dalam meraih cita-cita. Selamat kali ini. Selamat Hari Anak Nasional 2020 dan tetap bahagia di rumah saja,” kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga.

Menteri Bintan mengatakan tahun ini bukan tahun yang mudah bagi anak-anak, terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran, karena perubahan yang terjadi sejak negara dilanda pandemi Covid-19. Mereka harus pergi untuk sementara waktu, sehingga tidak bisa pergi ke sekolah, bertemu teman dan guru, atau bermain di luar rumah. Ia berpesan kepada anak-anak Indonesia untuk tetap rajin beradaptasi dengan kebiasaan baru, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan.

Peringatan HAN akan diselenggarakan dengan cara menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Di masa pandemi Covid-19, peringatan HAN akan menggugah kesadaran seluruh pilar bangsa Indonesia, baik orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa maupun pemerintah, untuk mewujudkan hak dan perlindungan khusus anak. dengan kepedulian yang menghormati, menghargai dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi serta memastikan segala yang terbaik untuk tumbuh kembang optimal 79,55 juta anak Indonesia (Profil Anak Indonesia 2019). Oleh karena itu, seluruh rangkaian kegiatan dan acara puncak HAN 2020 ditujukan untuk membahagiakan anak-anak Indonesia di rumah selama pandemi Covid-19.

“Biarlah Peringatan HAN menjadi pendorong untuk membangun kapasitas untuk mewujudkan dan melindungi hak-hak anak. Akhiri kekerasan, pelecehan, intimidasi dan eksploitasi anak. Setiap anak adalah anak kita. “Ya dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melindungi mereka. Mari kita bangun semangat bersama. Kita akan melewati pandemi ini bersama-sama. Demi mewujudkan anak-anak yang dilindungi, Indonesia yang maju, kami akan melakukan segalanya,” kata Menteri Bintan. Meski produk artisanal selamat dari pandemi, pendapatan mereka menurun sekitar 3-5% selama COVID-19. Penurunan pendapatan dari sektor ekonomi kreatif berdampak signifikan terhadap perekonomian negara. Itu sudah jelas. Kerajinan Indonesia merupakan subsektor ekonomi kreatif yang termasuk dalam tiga besar penyumbang produk domestik bruto (PDB).

Lomba Poster Economic Fair 2021

Menurut data Kantor Statistik Nasional tahun 2019, aktivitas kerajinan tangan menyumbang 14,9% dari total PDB negara. Penurunan pendapatan dari sektor kerajinan Indonesia terjadi sejalan dengan kebijakan

Diberlakukan oleh beberapa negara sasaran. Pandemi COVID-19 telah membuat banyak sektor mengalami resesi, namun situasi tersebut menciptakan tren baru di masyarakat, khususnya di sektor kerajinan Indonesia.

Terlepas dari dampak ekonomi dari pandemi COVID-19, industri kerajinan dalam negeri merupakan sektor yang tangguh. Keberadaan kerajinan Indonesia tidak lepas dari peran gandanya dalam kehidupan.

Selain memberikan estetika, seni kerajinan juga berfungsi sebagai objek yang bermanfaat. Dengan dua keistimewaan tersebut, kerajinan Indonesia selalu menarik perhatian banyak konsumen dalam dan luar negeri.

Skema Perlindungan Dan Pemulihan Ekonomi Bagi Umkm Di Tengah Pandemi Covid 19

Perubahan sistem pendidikan dan pembelajaran, tempat kerja dan berbagai aktivitas online lainnya juga mengubah minat dan hobi masyarakat. Misalnya, banyak orang yang tertarik dengan dekorasi rumah. Tentunya hobi baru ini membutuhkan banyak gadget.

Tak heran jika meja dan kursi kantor serta dekorasi rumah menjadi salah satu barang kerajinan yang paling diminati selama pandemi.

Dengan adanya kesempatan ini, barang-barang interior menjadi perhatian baru bagi masyarakat Indonesia. Banyak orang menganggap kerajinan tangan khas Indonesia sebagai salah satu pilihan dekorasi ruangan.

Inovasi para pelaku ekonomi kreatif Indonesia untuk menjaga ‘jiwa’ kelangsungan usaha juga sangat beragam. Salah satu inovasi besar pelaku industri kreatif adalah digital marketing kerajinan Indonesia.

Upi Gc Bme 2021: Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Dr. Sandiaga Uno, Mba Tekankan Pentingnya Strategi Bisnis Digital Sebagai Mesin Pemulihan Ekonomi

Pemasaran online kerajinan Indonesia bukan tanpa alasan. Hal ini sesuai dengan keunggulan pemasaran digital, yaitu. jangkauan pasar yang lebih luas. Selain itu, sejak pandemi, pola belanja masyarakat mulai bergeser ke digital.

Hasil nyata dari inovasi yang dilakukan pelaku ekonomi kreatif subsektor kerajinan akan mulai terlihat menjelang akhir tahun 2020. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) memperkirakan akan pulih pada akhir tahun 2020 ini. pandemi masih berlangsung di Indonesia. Situasi ini berbanding terbalik dengan masa-masa awal pandemi. Sedikit pesanan untuk industri mebel dan kerajinan nasional.

Membaiknya sektor industri furnitur di penghujung tahun 2020 menjadi sinyal positif bagi kerajinan Indonesia. Selain pemasaran, inovasi di sisi produk juga dilakukan para pengrajin. Metode pembuatan ini dipilih oleh banyak pengrajin, termasuk pengrajin di studio metal Uri Uri Kogei.

Uriuri Craft Metal Group berkomitmen untuk inovasi produk. Jika sebelum pandemi jenis pesanannya berupa ukuran logo dan bentuk nama perusahaan dari bahan kuningan dan tembaga, sekarang tidak.

Bumdes Menjadi Holding Untuk Setiap Usaha Kecil Dan Mikro Menengah Di Desa

Mereka mulai mencoba memproduksi produk baru berupa wallcover berupa wayang, patung dan hiasan lainnya.Ternyata berkat inovasi ini, permintaan pasar mulai meningkat kembali.

Saat para pegiat ekonomi kreatif mencoba bangkit dari dampak pandemi, pemerintah juga melakukan hal yang sama. Melalui /Baparekrafa, pemerintah mengajak para pelaku ekonomi kreatif dan kerajinan untuk berakselerasi menghadapi tantangan pandemi.

Dukungan pemerintah ini datang dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah penyediaan kelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like