Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2014

Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2014 – Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi triwulan I 2015 hanya 4,7 persen, masih jauh dari target APBN-P tahun ini sebesar 5,7 persen. Penyebabnya adalah rendahnya pertumbuhan konsumsi masyarakat, buruknya kinerja ekspor dan impor, serta terbatasnya belanja pemerintah.

Pengeluaran pemerintah, terutama yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, belum dimanfaatkan secara maksimal, karena pada akhir tahun 2014 terjadi revisi APBN-P, dengan perubahan nama beberapa kementerian yang belum selesai. Misalnya seperti yang dialami Kementerian PU-Pera. Kementerian ini memiliki porsi anggaran terbesar dalam APBN-P 2015, yakni 119 triliun Rial. Namun, hingga kuartal pertama 2015, hanya 1,7% dari Rs 2,02 triliun yang telah terealisasi.

Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2014

Faktor lain yang efektif dalam resesi adalah rendahnya tingkat konsumsi masyarakat, yang merupakan situasi domino bagi perubahan harga BBM. Oleh karena itu, harga tetap (regulatory prices) seperti tarif listrik dan LPG menjadi tidak stabil. Selain itu, distribusi pasokan barang yang tidak merata juga turut menekan tingkat konsumsi.

Post Test Intensif Ptn Tps Pu Worksheet

Penyebab lainnya adalah buruknya kinerja ekspor dan impor. Sepintas kinerjanya terlihat bagus dengan surplus Rp 2,6 triliun. Tentu saja, angka tersebut bukan karena kinerja ekspor yang kuat, melainkan penurunan impor sebesar 17,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor bahan baku (-16%) dan barang modal (-10%) mengalami penurunan paling besar.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui kebijakan privasi kami. Anda dapat berhenti berlangganan buletin kapan saja melalui halaman kontak kami (berhenti berlangganan). Selain itu, laju inflasi seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga pada level 3,13%.

“Alhamdulillah 5,17 persen itu angka yang bagus dibanding negara lain,” kata Jokowi usai menghadiri perayaan Imlek 2019 di kawasan Kamayauran, Jakarta, Kamis (7/2).

Menurut Jokowi, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong tinggi dibandingkan banyak negara. Jokowi mengatakan ekonomi global masih bermasalah, yang berimbas pada perekonomian Indonesia.

Bekerja Bersama Untuk Indonesia Terang Demi Ketahanan Energi

Presiden menekankan: Nikmat tidak boleh kita syukuri, kalau kita diberi kebahagiaan, pertumbuhan ekonomi di atas 5%, inflasi 3,13%, kita patut bersyukur.

Jokowi berharap ekonomi dapat mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi tahun ini. Ada dua hal yang didorong pemerintah sebagai mesin pertumbuhan, ekspor dan investasi.

Kepala pemerintahan menjelaskan perlunya penguatan kinerja ekspor dan peningkatan upaya pengurangan impor. Sebaliknya, produksi barang dimaksimalkan dan impor ditekan. Pada saat yang sama, langkah-langkah pembenahan izin pemerintah pusat dan daerah akan terus dilakukan untuk menggenjot investasi.

Ahmad Arani Youstika, Staf Khusus Presiden Bidang Perekonomian, menilai pertumbuhan ekonomi 5,17 persen pada 2018 sebagai sebuah pencapaian. Dia berpendapat, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh meski tekanan ekonomi global berat seperti harga minyak, nilai tukar, perang dagang dan tekanan lainnya.

Ekonomi Tumbuh, Tapi Di Bawah Target

Erani mengatakan, tidak hanya itu, pemerintah mampu mencapai peningkatan pertumbuhan ekonomi sejak 2016 dengan mengurangi tiga masalah ekonomi yaitu kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan. Erani juga mengatakan, pencapaian tersebut tidak tercapai bahkan dalam satu dekade sebelum tahun 2015.

“Mengapa pertumbuhan 5,17 persen merupakan pencapaian? Yang terpenting, ekonomi global telah melambat sejak 2011. Tentu hal ini akan mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia,” kata Arani, Kamis.

Dia menjelaskan, tekanan global juga telah melemahkan pertumbuhan ekonomi negara-negara lain di dunia. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,5 persen pada kuartal IV 2018 dari 6,9 persen pada 2015. Setelah itu, Korea Selatan turun dari 2,8% menjadi 2% dan India dari 7,4% menjadi 6,7% (2018). .

Ia mengatakan, perlambatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) juga tak terhindarkan. Misalnya, ekonomi Malaysia hanya tumbuh 4,4% pada kuartal keempat 2018 setelah tumbuh 5,1% pada 2015. Sementara itu, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia justru meningkat, dari 4,88% di tahun 2015 menjadi 5,17% di tahun 2018.

Pertumbuhan Ekonomi Dan Faktor Faktor Yang Memengaruhinya

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tergolong tinggi karena angka kemiskinan yang menurun. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan pada 2018 sebesar 9,66 persen. Empat tahun lalu, angka kemiskinan masih 11 persen.

Arani mengatakan: “Menjadikan angka kemiskinan dua digit bukanlah tugas yang mudah, karena pemerintah menghadapi struktur kemiskinan yang kronis. Tapi ini bukan kegagalan dan pemerintah telah melakukannya dengan baik.”

Perekonomian tumbuh pada tingkat tercepat sejak 2014 tahun lalu meskipun memenuhi target pertumbuhan 2018 sebesar 5,4 persen, kata BPS, Rabu (6/2).

Gaya Hidup – Selasa, 14 Februari 2023, 16:36 WIB Pencegahan Penyakit Jantung Bawaan pada Anak, Yang Harus Dilakukan Ibu Hamil

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Tertinggi Kedua Nasional

Lifestyle – Tuesday, February 14, 2023, 15:52 WIB Menaikkan berat badan di usia 50-an itu mudah karena 2 hal ini

Gaya Hidup – Selasa, 14 Februari 2023, 15:45 WIB Satu dari 100 bayi menderita penyakit jantung bawaan.

Gaya Hidup – Selasa, 14 Februari 2023, 15:38 WIB Kenali tanda dan gejala penyakit jantung bawaan pada anak

Lifestyle – Tuesday, February 14, 2023, 14:17 WIB Cara ampuh turunkan kolesterol jahat dalam tubuh, ikuti 5 langkah ini

Indeks Pembangunan Manusia Terus Meningkat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like