Perkembangan Industri Kimia Di Indonesia

Perkembangan Industri Kimia Di Indonesia – Batu sandungan industri kimia di antara pemain global pada tahun 2030 Ambisi Indonesia untuk menjadi pemain global di industri kimia pada tahun 2030 terhalang oleh banyak masalah.

Bahan kimia atau produk yang terbuat dari bahan kimia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sabun, shampo, kosmetik, obat-obatan, deterjen, bahan bakar mobil, makanan dan pakaian adalah kebutuhan sehari-hari.

Perkembangan Industri Kimia Di Indonesia

Oleh karena itu, tidak heran jika industri kimia menjadi salah satu penggerak sektor industri di suatu negara. Yakni, menurut Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian (IKFT Kemenperin) Muhammad Khayam, produksi dan konsumsi produk kimia kerap dijadikan simbol tingkat kemajuan dan kemakmuran. Bumi.

Jalan Panjang Industri Farmasi Indonesia

Namun, di Indonesia. Bersama enam sektor lainnya, yaitu makanan dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik, farmasi, dan alat kesehatan, pemerintah mengklasifikasikan bahan kimia dan produk kimia sebagai industri prioritas. Pemerintah menjadikan sektor-sektor tersebut sebagai basis pertumbuhan ekonomi nasional guna mencapai tujuan menjadi pemain dunia pada tahun 2030.

“Hal ini karena rantai nilai industri kimia terkait erat dengan sektor ekonomi produktif lainnya, seperti pangan, sandang, dan kardus, serta pasokan bahan baku untuk berbagai industri lain, misalnya elektronik dan mobil,” ujarnya. berkata, untuk

Beberapa industri kimia telah dikembangkan di Indonesia antara lain industri petrokimia, oleokimia dan agrokimia. Selain itu, industri turunan dari sektor kimia seperti kosmetik dan produk farmasi juga berkembang pesat.

Secara umum perkembangan industri kimia mulai terlihat pada tahun 2004. Namun setelah krisis keuangan global pada tahun 2008, industri ini mulai mengalami penurunan pada tahun 2014. Dalam beberapa tahun terakhir, kinerja industri kimia dan barang kimia mengalami penurunan.

Penerapan Smart Manufacturing Untuk Kimia Farma

Hal ini terlihat dari kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang meningkat sebesar 21,82% pada tahun 2015, menjadi 10,54% pada tahun 2019. Bahan kimia dan produk kimia menjadi semakin rapuh.

Saat itu, kontribusinya terhadap PDB hanya 10,75%, meningkat sekitar 5%. Pada tahun 2021, Kementerian Perindustrian memperkirakan pertumbuhan sektor ini akan terus menurun yakni sekitar 3,68%.

Meski terus menurun, industri kimia masih termasuk dalam tiga sektor utama yang berperan penting dalam industri pengolahan migas. Padahal, sejak 2014, industri kimia nasional mulai menempati posisi penting di ASEAN. Dengan tingkat pemakaian alias produktifitas yang ditetapkan mencapai lebih dari 80% saat itu.

Sama halnya dengan pertumbuhan tahunan, ekspor industri kimia juga terus memberikan pengaruh negatif mulai tahun 2018. Kemudian ekspor industri ini sebesar 13,98 miliar dolar AS, kemudian turun menjadi 12,49 miliar dolar AS selama tahun 2020. Pada pertengahan tahun 2021, ekspor industri ini tercatat hanya sebesar 9,01 miliar dolar.

Seminar Pengembangan Wawasan Industri 2015

Di sisi lain, Pemerintah terlihat sangat berhasil dalam mengimplementasikan kebijakan substitusi impor yang telah diterapkan sejak tahun 2018 lalu. Itu bertepatan dengan peluncuran program.

Keberhasilan tersebut terlihat dari nilai impor industri kimia dan barang kimia yang terus menurun. Pada tahun 2018, impor industri masih sebesar $24,26 miliar dan akan menurun secara signifikan pada tahun 2020 yaitu sebesar $18,25 miliar. Sementara itu, hingga paruh pertama tahun 2021, impor industri kimia tercatat sebesar 12,86 miliar dolar.

Meski berhasil menekan impor industri kimia, Khayam mengaku akan terus berupaya menerapkan substitusi impor. Hal itu dilakukan guna menekan impor sektor ini sebesar 35% tahun ini. Dengan demikian, neraca perdagangan nasional dapat diperbaiki. Terutama untuk bahan baku dan bahan tambahan yang menjadi basis industri nonmigas.

“Substitusi barang luar negeri juga mendorong peningkatan pasokan industri di dalam negeri, meningkatkan investasi dan mempercepat program penurunan untuk memperkuat struktur sektor manufaktur di dalam negeri,” ujarnya.

Kemenperin: Industri Kimia Hilir Sumbang Pdb Hingga Rp 91,7 Triliun

Namun, efisiensi substitusi impor hanya dapat dicapai dengan mengurangi nilai dan kuantitas impor. Oleh karena itu, selain proses tersebut, Kementerian Perindustrian terus melakukan perluasan industri. Hal itu dilakukan guna meningkatkan produksi bahan baku dan bahan tambahan sebagai bahan turunan bahan industri.

Langkah selanjutnya adalah mendorong penanaman modal baru, baik dari dalam negeri (PMDN/PMDN) maupun dari luar negeri (PMA/PMA). Selain meningkatkan penggunaan industri.

Ketua Dewan Direksi Lembaga Sertifikasi Industri Kimia (LSP) Mas Ayu Elita Hafidzah mengumumkan sejak merebaknya wabah di Indonesia pada awal Maret 2020, sejak pemerintah mulai menerapkan kebijakan pembatasan darurat. (PPKM), penggunaan industri kimia hanya sekitar 50% – 60%.

Namun, setelah penerapan PPKM level 3 dan 4, dan pabrik diizinkan beroperasi dengan kapasitas penuh, penggunaan industri kimia mulai meningkat dan berhasil mencapai 70% pada tahun lalu.

Kajian Terhadap Upaya Peningkatan Kinerja Pada Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Kimia Jakarta Dalam Rangka Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Jika situasi ini terus berlanjut dan perekonomian nasional terus membaik, anggota Komite Pengembangan Usaha Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI) ini yakin masih banyak yang bisa dilakukan, sehingga kapasitas produksi yang terpasang di industri kimia. Bahkan, bisa kembali seperti semula.

Menurut Ay, pertumbuhan industri kimia di masa pandemi tidak hanya karena pelonggaran PPKM. Tapi juga karena sudah banyak perusahaan kimia atau produk kimia yang menerapkan teknologi 4.0. Bahkan, sebagian sudah menerapkan digital dalam bentuk penggunaan

Dalam praktiknya, nilai diberikan dalam skala 1-4. Dalam peringkat INDI 4.0, peringkat 1-2 menandakan kesiapan awal implementasi Industri 4.0. Kemudian angka 2-3 menunjukkan kesiapan sedang, dan angka 4 untuk yang sudah menerapkan Industri 4.0. Nilai maksimum INDI pada tahun 2020 adalah 2,31 Euro.

“Tergantung peralatan yang ada di pabrik. Jika Anda memiliki sistem IT yang terinstal, dimungkinkan untuk menghitung proses produksi. Secara umum, industri kimia dapat terus berjalan dalam kondisi seperti itu, kata Aju.

Alumni Teknik Kimia Itb Kampanye Industri Kimia Hijau

Namun, selain inovasi teknologi di bidang ini, industri kimia masih menghadapi berbagai tantangan yang belum terselesaikan hingga saat ini. Diantaranya adalah realisasi bahan baku dalam negeri, regulasi nasional yang belum sepenuhnya mendukung pertumbuhan industri kimia, perbedaan kebijakan antar negara yang masih menjadi hambatan ekspor industri kimia nasional.

Dan tantangan bagi industri kimia Indonesia menjadi salah satu pemain terbesar di dunia pada tahun 2030,” jelas ahli kimia polimer ini.

Menurut Ay, hingga saat ini semua kebutuhan bahan baku industri kimia atau barang yang terbuat dari bahan kimia diperoleh dari impor. Yakni, saat harga bahan baku naik, seperti Desember lalu yang naik 30-100 persen, biaya produksi juga naik.

Yakni, menurut data Asosiasi Dasar Kimia Anorganik (Akida), biaya produksi industri kimia meningkat 30% – 50%. Hal ini dirasakan di semua sektor industri kimia, baik rendah maupun tinggi, serta sektor turunannya.

Susun Peta Jalan Pengembangan Industri Kimia Nasional, Bappenas Dengarkan Masukan Itb

Ini karena 50%-80% bahan baku impor digunakan dalam produksi industri. Untuk mengatasi hal itu, Presiden Akida Michael Susanto meminta pemerintah memfasilitasi pengesahan Standar Nasional Indonesia (NIS) yang wajib bagi industri kimia, khususnya di daerah hilir.

Karena dengan cara itu, industri kimia nasional bisa mencegah impor bahan baku dari luar negeri. “Sejauh ini baru tujuh industri kimia yang mendapat SNI Wajib,” kata Michael.

Sementara itu, dalam arti politik, selain masih banyak peraturan perundang-undangan yang saling bertentangan antara satu kementerian/lembaga (k/l) dengan kementerian/k/l lainnya, industri kimia belum memiliki peraturan khusus tentang bahan kimia. , yang menunjukkan atau sejalan dengan peraturan internasional . Padahal, prinsip ini diperlukan di bidang pembangunan berkelanjutan industri kimia.

Di sisi lain, pemerintah juga harus mengembangkan industri kimia hilir untuk mendorong ekspor internasional secara umum. Sebab, selain memproduksi bahan kimia, industri kimia hilir menjadi basis bagi sektor industri lain yang memasok bahan bakunya.

Data Pertumbuhan Industri Furnitur Di Indonesia, 2011

Selain itu, industri ini juga harus mempercepat substitusi impor. Tetapi hal-hal ini tidak dapat dilakukan oleh satu pihak. Karena untuk membangun industri kimia yang berkelanjutan dan menjadi salah satu pemain utama dunia pada tahun 2030, diperlukan juga kerjasama yang kuat antara pemangku kepentingan, pemerintah, swasta dan pengusaha serta akademisi.

“Implementasi harus efektif, aturan harus konsisten, dan inovasi harus berjalan agar tidak menciptakan kegagalan pasar,” kata Direktur Pengembangan Industri PT Zeus Kimiatama Indonesia Istiyarso. Di Indonesia, hal ini mendorong kebutuhan baru akan tenaga profesional dengan keterampilan bisnis yang baik. Salah satunya dapat dilihat pada perkembangan industri kimia. Oleh karena itu, diperlukan adanya mata kuliah teknik kimia yang memiliki pemahaman dasar keterampilan bisnis.

Oleh karena itu, mulai tahun akademik 2021-2022, Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Parahyangan () resmi membuka program khusus Business Development atau CBD. Program ini

Dalam studi pascasarjana teknik kimia. Selain program ini, Teknik Kimia menyelenggarakan Teknik Kimia Umum yang saat ini sudah mapan.

Pra Rancangan Pabrik Ammonia

Program CBD ini akan memperkuat profil sekaligus memperluas karir lulusan teknik kimia. Saat ini, banyak alumni teknik kimia yang bekerja di pengembangan bisnis. Dari pekerjaan penjualan dan pemasaran Business-to-Business (B2B), serta Pengembang Bisnis, hingga pekerjaan bisnis di industri kimia.

Melalui mata kuliah Teknik Kimia CBD, ada beberapa SKS yang diharapkan dapat dicapai. Pertama, lulusan dapat menerapkan prinsip-prinsip dasar dan praktis teknik kimia secara profesional pada industri proses dan bidang kerja lainnya dengan tetap menjaga integritas, etika dan etos kerja.

Kemudian, program ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengelola dan mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan pekerjaannya dan siap untuk melanjutkan studi lanjut di bidang teknik kimia dan bidang ilmu terkait. Tidak hanya itu, lulusan siap bekerja dalam tim dan mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan yang efektif di tempat kerja dan di masyarakat.

Dengan pemikiran tersebut, lulusan teknik kimia yang mengikuti program CBD diharapkan dapat mengambil peran khusus dalam industri kimia. Diantaranya sebagai

Peranan Teknik Kimia Dalam An Industri Di Indonesia

Tentunya di luar perkuliahan reguler, mahasiswa yang mengikuti program CBD Teknik Kimia akan mendapatkan mata kuliah pilihan yang menunjang studinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like