Nama Alat Musik Tradisional Suku Minang

Nama Alat Musik Tradisional Suku Minang – Padang, Sumatera Barat, Jumat (16/2).

Talempong merupakan identitas masyarakat Minangkabau. Ketika Talampong “memanggil” dengan suaranya yang khas, semua emosi orang Manang terhadap Manang Kabau bangkit. Pada titik ini, Talampong Manangkabau menjadi cerminan kecintaan dan kebanggaan masyarakat.

Nama Alat Musik Tradisional Suku Minang

Talempong adalah salah satu alat musik tradisional Minangkabau. Bentuknya mirip dengan bong pada gamelan Jawa, namun menghasilkan suara atau bunyi yang berbeda saat dimainkan.

Tradisi Masyarakat Minangkabau Yang Masih Eksis Hingga Sekarang

Sejarah asal usul Talumpong sebagian besar berasal dari Tambo, cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi. Ada yang mengatakan bahwa talampong berasal dari Priangan, daerah asal nenek moyang orang Manangkabau, kemudian menyebar ke seluruh Sumatera Barat. Ada yang mengatakan bahwa talampong berasal dari India yang dibawa oleh nenek moyang orang Manang Kabao.

Ia mengatakan, tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan asal muasal Talampong. Menurut Margaret J. Kartomi dalam artikelnya “Kelas Musik di Sumatera, Jawa, dan Bali”, talampong dibawa oleh nenek moyang orang Manangkabau pada Zaman Perunggu pada abad ke-13.

Pada Jumat (16/2) pukul 14.00 siang, saat Bobby Indira Lazmana dan keluarga besarnya menginjakkan kaki di kawasan Olu Belakang, suara Talampong “Ting-Ting-Ting” dimainkan oleh Satampang Banya Studio. anggota Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat. Lahir di Kalimantan dengan diiringi gendang dan saronai diiringi suara talampong, Bobby bertekad pulang kampung ke istri kelahiran Manangkabau, Yula Fennersti.

Malam itu, mereka menikah di kediaman orang tua Yola. Rombongan pertama kali berjalan sekitar 50 meter dan mengambil berbagai sesaji. Di belakang prosesi, suara kabar mengiringi mereka hingga mencapai pintu rumah. Di sana, sebelum akad nikah dimulai, keluarga besar Yola menyambut rombongan dengan pakaian adat Manang Kabau.

Alat Musik Serunai

Talempong, khususnya talempong pacik, menjadi bagian dari prosesi pernikahan, terutama pada saat arak-arakan kuda. Hal ini mencerminkan tingginya status talampong dalam masyarakat Manang, selain fungsinya dalam batingk (pengangkatan) pangeran dan upacara penganugerahan gelar Datuk.

Menulis bahwa, jika raja atau pejabat berjalan dalam prosesi resmi, orang-orang akan membawa satu set alat musik jenis gong bersama mereka. Artinya, musik perunggu, termasuk gong, menjadi bagian penting dari Kerajaan Melayu dan digunakan oleh suku Melayu dalam berbagai upacara adat di Manangkabau.

Menurut Eva Decroli yang mewakili keluarga besar Yola, di Manang Kabau esensi pesta adalah kebersamaan. Oleh karena itu, meskipun masih banyak alat musik tradisional Manangkabau lainnya, pilihannya tetap pada talampong. Talempong merepresentasikan semangat kebersamaan karena dimainkan secara bersama-sama.

Sedangkan talampong adalah sejenis alat musik yang diiringi dengan rangkaian aksesoris lainnya, mulai dari sepatu, celana, baju hingga ikat kepala atau data. Ini berbeda dari organisme tunggal saat ini.

Pengertian Alat Musik Tradisional, Fungsi, Jenis, Dan Teknik Memainkan

Menurut Eva, talampong adalah musik yang agak sakral bagi tetua adat. “Bila talampong digunakan, tentu tidak akan ada aktivitas seperti minum, menari yang hadir dalam musik ‘modern’. Ini juga terkait dengan image yang diciptakan. Penggunaan talampong merepresentasikan keluarga tanpa pemberontakan, keluarga yang masih mengikuti adat dan tradisi nenek moyang.”

Pemilihan genteng dengan musik saat tahapan pernikahan memang tidak sembarangan. Perkawinan adat Minang Kabau melalui serangkaian proses panjang, kumpul-kumpul yang melibatkan tiga pihak, yaitu keluarga ibu, keluarga ayah dan somando (laki-laki yang termasuk dalam keluarga perempuan yang mengikatkan diri dalam perkawinan).

Dalam proses ini ditetapkan tanggal dimulainya perhitungan usia layak perkawinan anak yang akan dinikahkan sampai dengan hari raya (alek). Pemilihan musik yang digunakan dalam pertemuan juga menjadi pertimbangan. Partai kita menentukan siapa kita. Kata Eva: Pilihan talampong adalah untuk mengungkapkan identitas Mangan.

Dosen Institut Seni Indonesia Padang Panjang Indra Indra Sastra yang juga peneliti talampong mengatakan, alat musik perunggu, termasuk talampong, berasal dari budaya Dong Son, Vietnam, kemudian menyebar ke nusantara, termasuk Sumatera. Dalam perkembangannya, alat musik perunggu, termasuk talampong, menjadi simbol kekuasaan yang sah, baik di Vietnam maupun di Nusantara. Talempong merupakan simbol kekuasaan karena tidak semua orang mampu membelinya, talempong hanya tersedia untuk orang kaya termasuk bangsawan.

Randai: Menikmati Perpaduan Antara Musik Tradisional, Cerita Rakyat, Drama, Dan Silek Minangkabau

Talampong kemudian masuk ke dalam masyarakat karena persekutuan marga dengan Kerajaan Pagariang. Namun, tidak semua marga di Manangkabau awalnya Talumpong.

Nasrwan Efendi, guru besar antropologi Universitas Andalus, mengatakan sebelum terbakar pada 2007, ada beberapa contoh telampong di Istana Basa Pagaryung di Batu Singkar, Tanah Datar. Hal ini menunjukkan bahwa talampong merupakan bagian dari musik keraton. “Talampong itu alat musik yang bagus. Kata Nasrawan (saat itu) ada orang kaya yang punya kekuatan atau nenek moyang punya itu.”

Hingga talampong kemudian dimainkan oleh orang-orang di luar kerajaan, alat musik ini tetap memiliki kharisma dan status yang tinggi atau prestisius. Hal inilah yang membuatnya memiliki hubungan yang kuat dengan masyarakat Manangkabau. “Talampong memiliki nilai sosial yang tinggi karena biasanya dimainkan di tempat tertentu dan tidak sembarangan. Narasirwan menuturkan: Selain itu, talampong juga dimainkan oleh orang-orang yang memiliki keahlian khusus.

Keterkaitan ini juga terjadi karena Telampong memberikan rasa musik Manangkabau yang kental dan merupakan ciri khas Manangkabau yang tidak dapat dihapuskan. “Kalau dengar buk… buk… buk dari jauh, orang langsung tahu itu manangkabau,” kata Narsirwan.

Alat Musik Tradisional Dan Cara Memainkannya

Menurut Narsirwan, semangat budaya telah membantu ikatan masyarakat Manang Kao dengan Talampong. Perlu dicatat bahwa Talampong tidak lahir di Manangkabau. Ini mungkin dipengaruhi oleh Java. Ini bisa dipahami dari teknik casting mengingat itu yang pertama. Mungkin setelah abad ke-14, ketika Jawa dihubungi melalui Kerajaan Pagaryong. Nasrawan mengatakan bahwa semangat peradaban bukan untuk bercampur dengan yang lain, tetapi untuk memberi warna tertentu.

Saat ini selain talampong pakik juga populer istilah talampong ria yang dimainkan sambil duduk atau bersimpuh. istilah, istilah

Ini mengacu pada kotak persegi panjang di mana talampong ditempatkan. Lebih umum disebut telampong krasi, yaitu perpaduan antara telampong pacak dengan alat musik modern seperti gitar dan bass.

Syafrazal Sunander dari Satampang Baniah Studio mengatakan, dibandingkan Talempong Pacik, Talempong Rea kini lebih berkembang. Namun, pacik Talempong yang digunakan pada jenazah sebelum masuknya Islam di Sumatera Barat masih ada dan berbayar.

Upacara Adat Suku Minang Yang Masih Sering Dilakukan

Perbedaannya adalah sebelum penggunaannya disertai dengan mitos yang berbeda, sejak Islam masuk ke Manangkabo, mitos tersebut tidak ada lagi. Misalnya, telampong legendaris dimainkan hanya oleh wanita atau dibuat dengan doa atau ritual khusus, sehingga telampong mengeluarkan suara indah yang disebut manadhi. Sayafazl berkata: “Dari legenda, seseorang tidak boleh melanjutkan.

Dengan menghilangnya legenda tersebut, talampong semakin hidup di masyarakat. Dari segi hiburan, talampong semakin dicari orang. Baru-baru ini Talmpong Krasi juga masuk ke Talmpong Goyang membawakan lagu-lagu dari Campseri hingga Dong Dut.

Dari segi kreativitas, itu bagus. Hanya sebagai orang Minangkabau yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga atau mengembangkan Talampong tidak pada jalur yang benar, kata Insider.

Fernandez Siafand dari Poti Ambing Bolan Studio di Fifty Cities juga angkat bicara. Menurutnya, kini Talampong sudah kehilangan jati dirinya. Padahal, dulu, setiap nigiri memiliki keunikan suaranya masing-masing. Ini mungkin karena nada Talmpong Pakak sangat bergantung pada paragraf

Serunai, Instrumen Musik Tiup Mini Dari Minangkabau

Setelah pusat-pusat kesenian tradisional meneliti talampong di desa-desa dan kemudian mengembangkannya, masyarakat cenderung mengikuti. Hal ini menyebabkan identitas Talmpong menyebar atau hilang di setiap daerah. Fernandez berkata: Kami ingin mengembalikan karya seni yang diambil kepada pemiliknya. Ketika identitas ditekan, seseorang harus menemukan jalan keluar.

Thana Datar, salah satu lapak penjual CD di Sumatera Barat, menjual irama musik talampong, Selasa (13/2). Alat musik tradisional di Indonesia memiliki nama dan kegunaan yang unik di setiap daerah. Misalnya di Minangkabau. Suku yang sangat terkenal dengan pernikahannya ini juga memiliki alat musik unik bernama Batang Padi Popoik.

Seperti namanya, popek batang padi terbuat dari bekatul. Batang yang dipilih tidak boleh sembarangan. Sebaiknya buku tua dan praktis agar suara yang dihasilkan lebih enak didengar.

Ini sangat sederhana untuk dibuat. Batang padi yang lebih tua dipotong di dekat pangkal garis buku, kemudian setelah dipotong keluar batang padi dan terlihat lubang. Ini adalah susu beras kental yang dikukus.

Hal Hal Inilah Yang Membuat Suku Minangkabau Dipandang Eksotis

Pada dasarnya anakan batang padi merupakan alat satu truk. Namun dengan beberapa modifikasi, alat musik ini dapat menghasilkan irama yang unik. Modifikasi ini biasanya dapat dilakukan dengan mengebor tanaman padi di beberapa tempat seperti lubang seruling. Tak hanya itu, suara rumah nasi yang sangat sederhana ini juga memiliki dua teknik saat dimainkan.

Pada teknik pertama, bebek dipegang di mulut saat dihirup, dilanjutkan dengan meniupkan udara ke Batang Padi Manor dengan udara yang dihirup melalui hidung. Dengan cara ini, ketika susu imam batang ditiupkan, nafas yang dihasilkan tidak terganggu dan hembusan menjadi seragam. Namun, waktu hembusan tidak boleh terlalu kuat hingga memekakkan telinga.

Teknik lainnya adalah dengan menyedot jerami bayi di ujung kantong beras hingga menghasilkan garis tipis dari dasar kantong beras. Saat kantong nasi sudah berada di mulut, lidah bergerak mengikuti suara yang dihasilkan oleh corong utama popek batang padi. Saat nada dilepas, posisi tangan kiri memegang badan corong Pupuik Batang Padi, dan tangan kanan berada pada posisi corong Pupuik, yang nantinya berfungsi sebagai buka tutup mulut untuk mengatur suara. .

Pelaksanaan pemupukan warung nasi ini merupakan upacara adat yang berhubungan dengan masa panen. Meski hanya mengeluarkan satu suara, namun jeritan kerupuk bisa terdengar hingga jarak dua kilometer, membuat acara semakin semarak.

Alat Musik Tradisonal 4

Tentunya alat musik tradisional Minang Kabao ini tidak hanya digunakan sebagai upacara adat panen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like