Kerjasama Bilateral Indonesia Dengan Australia

Kerjasama Bilateral Indonesia Dengan Australia – Perdana Menteri Australia Tony Abbott (kiri) dan Presiden Susilo Bambang Uhoyono menggelar konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta pada 30 September 2013 (foto: dok).

Renggangnya hubungan antara Indonesia dan Australia kembali runtuh. Kali ini, perbedaannya mungkin Australia berada di pihak yang kalah.

Kerjasama Bilateral Indonesia Dengan Australia

Di tahun

Presiden Jokowi Dorong Peningkatan Kerja Sama Australia Dalam Pendidikan Vokasi

Perdana Menteri Australia Tony Abbott, yang tidak menjabat pada saat itu, menolak seruan permintaan maaf atas tindakan mata-mata tersebut, meskipun mengatakan bahwa Indonesia memiliki hubungan bilateral paling penting dengan Australia.

Indonesia bukan hanya mitra dagang penting Australia. Di bawah pemerintahan Presiden Yudhoyono, Indonesia telah menjadi pendukung Australia dalam mencapai kerjasama di berbagai forum penting di kawasan untuk mengatasi berbagai masalah seperti terorisme, perdagangan manusia, pencucian uang dan kejahatan antarnegara lainnya.

1 Gempa Kuat Guncang Turki, Suriah: Lebih dari 500 Meninggal, Ratusan Masih Sandera 2 Tiga WNI Tewas di Gempa Turki 3 Gempa Kuat di Turki, Suriah Tewaskan Sedikitnya 2.300 4 Gempa “Mengerikan” di Turki, Suriah, Biden Promise, Beijing Aid confirms 5 balon akan terbang di Amerika Latin JAKARTA, – Proses persetujuan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah selesai dilakukan oleh kedua negara. Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyambut baik kemitraan strategis tersebut.

Hal itu disampaikan keduanya saat jumpa pers bersama usai pertemuan bilateral yang digelar di Parlemen Australia di Canberra, Senin (10/2/2020).

Kerja Sama Ekonomi Indonesia Australia: Tetap Solid Di Tengah Pandemi Global Covid 19

“Persetujuan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA) telah selesai dilakukan antara kedua negara, yang berarti hubungan ekonomi kedua negara akan semakin maju di masa mendatang dan akan membuat masyarakat kedua negara merasa lebih baik.” Lebih banyak manfaatnya,” kata Presiden.

Menurut Presiden, implementasi IA-CEPA di Indonesia dapat segera dilakukan dengan program 100 hari implementasi IA-CEPA. Di antaranya adalah pelaksanaan Indonesia Australia Business Week yang dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan Australia, kunjungan beberapa investor swasta Australia ke Indonesia, dukungan pendanaan untuk proyek infrastruktur, kerja sama pendidikan dan pembangunan manusia. Sumber daya.

Selain IA-CEPA, kedua negara juga membahas kemitraan dalam konteks Indo-Pasifik. Kedua kepala negara memiliki pandangan yang sama bahwa stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran harus dijaga di kawasan Indo-Pasifik.

“Kita juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di Pasifik Selatan, antara lain fokus pada isu laut dan perubahan iklim,” kata Presiden.

Infografis: Pasang Surut Indonesia Australia

Sementara itu, Perdana Menteri Australia mengatakan dalam pernyataannya bahwa kerja sama antara Indonesia dan Australia telah meningkat melalui IA-CEPA. Integrasi ekonomi kedua negara diperkirakan akan membawa pertumbuhan yang kuat untuk sepuluh tahun ke depan dan seterusnya.

Morrison mengatakan, “Indonesia akan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia. Perjanjian yang saling menguntungkan ini akan memastikan bahwa ekonomi kita akan saling terhubung di tahun-tahun mendatang.”

Terkait Indo-Pasifik, Morrison memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo di kawasan tersebut. Dikatakannya, Australia mendukung penuh konsep pengembangan kawasan Indo-Pasifik yang memiliki potensi ekonomi besar di antara negara-negara di kawasan tersebut.

“Australia mendorong dan mendukung (Indo-Pasifik) karena kami memiliki ide yang sama untuk kawasan Indo-Pasifik. Kami melihat potensi ekonomi dan potensi antar manusia dan kami ingin menghilangkan hambatan yang sebelumnya ada di kawasan kami,” ujarnya. . (Foto: Biro Pers Istana/setkab/setneg/TM) JAKARTA – Kerjasama Indonesia dan Australia terus meningkat. Kedua negara sepakat untuk melanjutkan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), yang akan selesai pada akhir tahun 2017.

Indonesia Australia Kembali Perkuat Kerjasama Cyber Security

Bahkan, untuk mewujudkannya, kedua negara telah mengintensifkan diskusi hingga tujuh kali dan berlanjut hingga saat ini.

Hal itu disampaikan Menlu Retno Marsudi usai bertemu Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Hotel Steigenberger Hamburg, Jerman, Jumat (7/7/2017).

“Kedua pemimpin terus mendesak penyelesaian perundingan pada akhir 2017,” kata Menteri Retno dalam keterangan yang ditulis Kantor Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (8/7/2017).

Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Turnbull juga membahas kerja sama kedua negara melalui Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia. Kerja sama ini merupakan penegasan kedekatan dan hubungan erat antara Indonesia dan Australia.

Perkuat Kerjasama Bilateral, Kapal Angkatan Laut Australia Hmas Canberra (l02) Kunjungi Indonesia

“Jadi CEPA insya Allah kalau bisa selesai tahun 2017, tahun 2018 akan dimulai kemitraan strategis yang komprehensif antara Indonesia dan Australia,” kata Retno.

Topik lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah terorisme yang kini telah menjadi ancaman global. Australia memuji dirinya atas peran aktifnya dalam perang melawan terorisme di Indonesia di panggung internasional.

Oleh karena itu, Indonesia mengajak negara-negara sahabat di anak benua untuk berpartisipasi aktif dalam memerangi terorisme. Negara-negara tersebut antara lain Selandia Baru, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam.

“Oleh karena itu, kita akan bekerja sama atau meningkatkan di tingkat sub-benua melawan terorisme dan kerja sama ini akan berlangsung pada akhir bulan ini,” ujar Retno.

Iabc Pererat Hubungan Bilateral Indonesia Dan Australia

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Joko Widodo dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong dan Duta Besar Indonesia untuk Jerman Fauzi Bowo. Canberra – Kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Australia menandai era baru hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia setelah diratifikasinya Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-strain).

“Artinya, kerja sama bilateral kita akan semakin baik dan menarik dalam lima tahun ke depan,” kata Jokowi dalam jumpa pers bersama usai bertemu dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Gedung Parlemen Australia di Canberra, Senin (10/2).

“Ke depan, hubungan ekonomi kedua negara yang komprehensif akan semakin maju dan masyarakat kedua negara akan merasa lebih diuntungkan.”

Indonesia, kata Jokowi, mendorong implementasinya dalam 100 hari setelah ratifikasi IA-CEPA, pada Pekan Bisnis Australia yang diadakan di Indonesia dan diketuai oleh Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham, dengan kunjungan beberapa warga Australia. Investor swasta di Indonesia, dan kerjasama di bidang pendidikan.

Kerjasama Bilateral Australia Indonewia Pada Kuliah Umum Pasis Dikreg Seskoal

“Perdana Menteri Scott Morrison sudah mengumumkan pembukaan [kampus] Universitas Monash di Indonesia,” kata Jokowi. Monash University adalah salah satu universitas paling terkenal di Melbourne di Australia dan memiliki kampus di Subang Jaya, Malaysia.

Selain itu, melalui IA-CEPA Jokowi berharap kerja sama dengan Australia dalam konteks Indo-Pasifik dapat ditingkatkan dengan fokus pada sektor infrastruktur dan pendidikan serta isu-isu lingkungan seperti konservasi laut dan perubahan iklim.

Dalam kunjungannya ke Australia, Jokowi bertemu dengan beberapa menteri, yakni Menko Perekonomian Erlanga Hartarto; Mahfud MD, Menko Polhukam; Menteri Luar Negeri Retno Marsudi; Menteri Perhubungan Budi Kariya Sumadi; dan Menteri Perdagangan Agus Suparmato. (Nyonya.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like