Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman

Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman – 2 Gen Faktor genetik Gen adalah zat pembawa sifat yang diturunkan dari orang tua kepada generasi berikutnya. Gen mempengaruhi sifat dan karakteristik makhluk hidup tetapi seperti pada tanaman gen mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga dan rasa buah. Gen juga menentukan kapasitas metabolisme sehingga berdampak signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen pertumbuhan yang baik tumbuh dan berkembang lebih cepat dari waktu ke waktu. Meskipun faktor genetik sangat penting, namun faktor ini bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, ada faktor lingkungan yang ikut berperan. Misalnya, tanaman dengan sifat positif hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan berasa manis di tanah yang subur dan dalam kondisi yang tepat. Jika ditanam pada lahan yang tidak subur dan kondisinya tidak mendukung maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan begitu baik.

Hormon 5. Asam absisat, berperan dalam proses penuaan dan pengguguran daun. 6. Kaolin berperan dalam proses organogenesis tanaman. 7. Asam tromalin, berperan dalam regenerasi sel saat jaringan rusak. 3. Etilena berperan dalam pematangan buah dan penuaan daun. 4. Sitokinin berperan dalam pembelahan sel atau sitokinesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman. Hormon adalah zat yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi dalam tubuh. Meski jumlahnya sedikit, hormon sangat berpengaruh dalam mengatur berbagai proses dalam tubuh. Ada berbagai jenis hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 1. Auksin berperan dalam mendorong proses ekspansi, pembelahan dan diferensiasi sel 2. Giberelin berperan dalam pembentukan benih dan perkembangan embrio serta perkecambahan.

Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman

Nutrisi adalah bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas unsur hara akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tumbuhan membutuhkan unsur hara berupa air dan unsur hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi makanan. Nutrisi tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, tetapi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sinar matahari mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sebenarnya membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena cahaya merusak hormon auksin yang terdapat pada pucuk batang. Air dan Kelembaban Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Makhluk hidup membutuhkan air. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat hidup. Air adalah tempat terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi adanya air yang dapat diserap oleh tumbuhan sehingga mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi proliferasi sel. Kelembaban juga penting untuk menjaga stabilitas bentuk sel.

Mengenal Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan Beserta Faktornya

5 Suhu Suhu memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Misalnya padi yang ditanam pada awal musim kemarau yang suhu rata-ratanya tinggi akan lebih cepat dipanen dibandingkan padi yang ditanam pada musim hujan yang suhu rata-ratanya rendah. Hal ini dikarenakan suhu mempengaruhi semua proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan seperti pengambilan air, fotosintesis, transpirasi dan respirasi. TANAH mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman darat. Tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan baik jika kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, seperti suhu, kandungan mineral, air dan tingkat keasaman atau pH.

Untuk mengoperasikan situs web ini, kami mencatat data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan merupakan proses penting dalam kehidupan dan perkembangan tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung terus-menerus sepanjang hidup tumbuhan, dan semuanya bergantung pada bahan meristem yang tersedia, produk yang dihasilkan, hormon pertumbuhan, dan lingkungan. Produksi tanaman dan nutrisi adalah produk akhir dari produk makanan nabati yang berguna dalam penyusunan ransum.

3 Pertumbuhan Dalam arti sempit, pertumbuhan adalah pembelahan sel (pertambahan jumlah) dan proliferasi (pertambahan ukuran), dimana kedua proses ini bersifat ireversibel. Dalam arti luas, konsep pertumbuhan adalah pertambahan vegetasi (jumlah dan intensitas) dan bahan kering tanaman. Tingkat pertumbuhan Tingkat kecambah (peningkatan jumlah atau pembelahan sel, dan tingkat pertumbuhan konstan). Tahap vegetatif (perbandingan peningkatan dan tinggi serta peningkatan bahan kering dalam keseimbangan dan laju pertumbuhan awalnya lambat, cepat dan sangat cepat, sampai tingkat pertumbuhan pada tingkat tertinggi mulai menurun) Tahap generasi (mendapatkan stres), transfer nutrisi ke biji. (Laju pertumbuhan mulai menurun, karena komposisi bahan kering mulai berkurang, daun juga mulai menguning dan rontok.)

1. Imbibisi melunak karena peningkatan ukuran benih dan penyerapan air.

Laporan Praktikum Biologi Kelas Xii

Berdasarkan tanaman kacang merah, jika kita menanam benih maka benih itu tumbuh, kemudian tumbuh tunas menghasilkan akar, daun, cabang dan bunga.

8 Pengaturan Tumbuh Pertumbuhan dan perkembangan tanaman diatur oleh zat yang disebut zat tumbuh tanaman, fitohormon, hormon pertumbuhan tanaman atau zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa ZPT yang berasal dari tanaman ini disebut hormon tanaman (fitohormon), dan senyawa yang berasal dari luar tanaman disebut ZPT (zat pengatur tumbuh). Zat pengatur tumbuh tersebut antara lain:

1. Hormon yang mendorong pertumbuhan (auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, hormon kalium, dan asam kejut). 2. Penghambatan hormon (asam absisat).

B.) Giberelin adalah hormon mirip auksin. Merangsang pembelahan sel. Mempromosikan pembentukan buah tanpa biji. Mendorong tanaman tumbuh sangat cepat sehingga berukuran besar.

Pemilihan Jenis Pohon Dan Kesesuaian Tapak

Hormon merangsang pertumbuhan. Mencegah (mencegah) menguningnya daun.

D) Etilena adalah satu-satunya hormon tanaman yang berbentuk gas. Mendukung tanaman buah. Mendukung fenomena pelapukan daun. Mendukung proses pembungaan.

E.) Calin adalah hormon yang berperan dalam proses organogenesis tanaman. Berdasarkan organel yang terbentuk, calin dikelompokkan sebagai berikut: Rhizocalin, mempengaruhi pembentukan akar. Caulocalin mempengaruhi pembentukan batang. Phyllocalin mempengaruhi struktur daun. Anthocline, mempengaruhi pembentukan bunga.

Hormon F.) Asam tromalin adalah hormon yang mengikat beberapa fungsi hormonal yang ada (auxin, giberelin, sitokinin, etilen dan asam absisat). Jika tanaman rusak atau terluka karena gangguan fisik, gabus kambium akan segera terbentuk. Perbaikan luka pada tanaman (proses regenerasi/regenerasi)

Faktor Persebaran Flora Dan Fauna

A.) Asam absisat adalah hormon yang menghambat (menghambat) pertumbuhan tanaman. Mencegah perkecambahan biji. Mempengaruhi bunga tanaman. Mempengaruhi pertumbuhan tunas.

17 Pertumbuhan Parameter Pertumbuhan 1. Tinggi tanaman = jarak antara permukaan tanah dengan bagian tanaman yang paling tinggi atau paling panjang (cm). 2. PANJANG DAUN = jarak antara kerah dan ujung (cm). 3. LEBAR DAUN = Jarak terlebar dari helaian daun (cm). 4. DIAMETER BATANG = jarak penampang dari batang tanaman (cm). 5. Jumlah perbekalan = jumlah rumput yang tumbuh dalam seberkas (stem/tuft). 6. Jumlah daun = jumlah helai daun pada helai rumput (daun/batang) 7. Jumlah kubus = jumlah kubus yang terdapat pada tanaman (biasanya untuk tanaman jagung) 8. Rasio ke dan dari akar = co-measurement antara berat tanaman dan tanah di atas tanah bagian akar tanaman. 9. Rasio batang ke daun (RBD), yaitu perbandingan berat batang dengan berat daun tanaman.

18 Pertumbuhan 10. Laju pertumbuhan relatif (LTR), yaitu pertambahan bobot tanaman pada periode tertentu (laju pertumbuhan relatif) (gr/hari). LTR = ln W2 – ln W1 : W2 = Brt pada T2 tan T2- T1 W1 = Bobot tanaman pada T1 T1 = Waktu stres I T2 = Waktu stres II ln = Logaritma n 11. Laju asimilasi bersih (LAB), yaitu volume bahan kering spesifik (laju komposisi bersih/NAR) (gr/hari/cm2) yang dikumpulkan pada daun selama jangka waktu tertentu. LAB = W2 – W1 X ln A2 – ln A1 A 2 = Luas daun di T2 T2- T1 A2 x A1 A 1 = Luas daun di T1

19 Pertumbuhan 12. Indeks luas daun (ILD), yaitu perbandingan luas daun dengan tanah yang ditumbuhi tajuk. ILD = 3-5 pada tanaman produksi gabah, tanaman pakan ternak = 8 – 10 : ILD = ( LA1 + LA2 ) Dimana: LA1 = luas daun pertama kali 2 x 1 LA2 = GA GA = luas tanah kedua kali 13 Laju pertumbuhan ( rasio pertumbuhan tanaman/CGR) = pertambahan bobot tanaman per satuan waktu per satuan lahan. (kg/ha/hari atau g/m2/hari). Untuk tanaman C3 = 20g/m2/hari = 200kg/ha/hari), untuk tanaman C4 = 30g/m2/hari = 300kg/ha/hari), untuk tanaman penghasil benih = 10kg/ha/hari).

Ini Faktor Lingkungan Yang Harus Diperhatikan Dalam Budidaya Aglaonema

20 Pertumbuhan 14. Komposisi botani = persentase pasokan yang tumbuh di lapangan. Komposisi vegetasi dapat dihitung dengan cara: Potongan hijauan vertikal di area tersebut % Persentase hijauan A = Berat hijauan A x 100% = % total berat hijauan 2. Rank bobot kering. : Jika semua rating terisi penuh pada setiap sampel/frame : Total Rating I Total Rating II Jumlah Tabel III % Under Persentase A = Fodder A x Fodder A x Fodder A x 8.7 Jumlah Frame Jumlah Frame No. frame Jika setiap sampel/frame For jika tidak semua rating terisi penuh: Charo A Score = Charo A x Charo A x Charo A x 1 % Charo Score = Charo A Score x 100% Total Score:

21 Produksi 1. Produk segar = produksi pakan ternak setelah panen. (ton/ha/panen). PS untuk luas rumput = x rata-rata berat segar/bale = ton/ha/jarak pemotongan PS untuk produksi padang penggembalaan = x berat hijauan/bersih (m2) = ton/ha/padang rumput 2. Produksi bahan kering = berat hijauan yang dibuang setelah produk air tawar (misalnya pengeringan selama 8 – 12 jam, atau di oven selama 8 jam pada suhu 55 – 60oC) (ton/ha/panen). PBK = % berat kering x PS

22 Produksi 3. Produksi bahan kering =

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like