
Dampak Positif Globalisasi Di Bidang Pendidikan – Globalisasi merupakan fenomena khusus yang terus berlangsung dalam peradaban manusia dunia. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi telah mempercepat proses globalisasi. Apa dampak positif dan negatif dari globalisasi?
Globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang mempengaruhi bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya, seperti dikutip dalam jurnal tersebut.
Masyarakat yang irasional menjadi rasional. Globalisasi juga mendukung peningkatan pembelajaran nilai-nilai sosial budaya, cara hidup, berpikir yang baik serta ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju lainnya.
Terbukanya industri yang memproduksi alat komunikasi dan transportasi modern merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Globalisasi dapat menopang kehidupan bangsa Indonesia melalui tuntutan penguatan supremasi hukum, demokratisasi dan penegakan hak asasi manusia.
Globalisasi juga mendukung reformasi norma hukum dan penyusunan undang-undang yang pada umumnya adil dan bermanfaat bagi kepentingan rakyat. Globalisasi juga berdampak pada menguatnya tuntutan fungsi penegakan hukum yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
Globalisasi dalam bidang sosial budaya dapat mendukung adaptasi untuk peningkatan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, memiliki rasa kemandirian, rasional, menyukai olahraga, dan sebagainya.
Liberalisasi perdagangan barang, jasa dan barang lainnya melalui globalisasi di bidang ekonomi sektor perdagangan memberikan peluang bagi Indonesia untuk bersaing di pasar perdagangan luar negeri, khususnya pada produk pertanian, hasil laut, tekstil dan bahan tambang.
Globalisasi di bidang ekonomi sektor manufaktur telah menimbulkan kecenderungan bagi perusahaan asing untuk memindahkan operasi produksinya ke negara berkembang karena keunggulan geografis. Di satu sisi, dampak globalisasi telah menciptakan lapangan kerja bagi penduduk.
Pertumbuhan industri yang pesat di tengah globalisasi menciptakan melimpahnya pasokan barang yang dibutuhkan masyarakat. Ketersediaan ini dapat memicu minat masyarakat untuk membeli barang dengan banyak pilihan.
Di satu sisi kemudahan yang diberikan oleh teknologi dapat membuat manusia merasa tidak membutuhkan orang lain dalam beraktivitas dan lupa bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sikap ini mengancam akan menurunkan rasa kerjasama, solidaritas, kepedulian dan kohesi sosial.
Kecenderungan globalisasi yang di satu sisi diikuti oleh segelintir individu dalam masyarakat, jika tidak diisi dengan sikap dan kepedulian sosial, memperdalam jurang pemisah dan ketimpangan sosial.
Globalisasi di bidang hukum, ancaman pertahanan dan keamanan mengurangi peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan dan ketertiban negara. Sebab, peran ini dikukuhkan sebagai tanggung jawab TNI dan Polri.
Sehingga dampak positif dan dampak negatif globalisasi dapat tersaring untuk kepentingan warga negara Indonesia. Selamat belajar, ers. 10 Contoh Globalisasi Positif dan Negatif Dalam Pendidikan – Kata globalisasi sudah tidak asing lagi di telinga kita.
Akibat globalisasi banyak menimbulkan dampak baik positif maupun negatif dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan.
Dampak globalisasi pada kehidupan kita sehari-hari memang sangat besar. Karena globalisasi dapat terjadi di hampir semua bidang kehidupan.
Globalisasi sendiri mengacu pada proses berbagi teknologi dan pengetahuan dari satu daerah ke daerah lain.
Dalam bidang pendidikan, pergerakan globalisasi telah dimanfaatkan oleh para pendidik dan peserta didik untuk berbagai keperluan belajar mengajar.
Menurut Sanusi Fattah dkk dalam buku Pembelajaran Keterampilan dan Cerdas IPS Kelas VI SD/MI:
Globalisasi adalah suatu proses yang memungkinkan manusia di dunia ini untuk saling menjangkau atau terhubung satu sama lain dalam segala aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi maupun lingkungan.
Sedangkan menurut makalah yang diterbitkan oleh Kellog.nd.edu, globalisasi adalah penyebaran produk, teknologi, informasi dan pekerjaan tanpa batas negara atau budaya. terjadi akibat pengaruh ilmu pengetahuan dan budaya yang semakin bias.
Sedangkan menurut Selo Somerjan, seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia, globalisasi adalah pembentukan komunikasi dan organisasi di antara orang-orang yang berbeda di seluruh dunia, dengan tujuan yang sama.
Diperlukan komputer atau laptop dengan koneksi internet, sehingga tidak heran jika sistem pelatihan ini masih terbatas penggunaannya di Indonesia.
Semakin mudahnya akses informasi pendidikan langsung dari globalisasi secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas tenaga pengajar.
Kini, para pendidik dapat mengakses internet dengan lebih leluasa untuk melihat tren pembelajaran di dunia dan mencari referensi pembelajaran dari negara lain di seluruh dunia.
Hal ini memudahkan pendidik dan siswa untuk membacanya dimana saja karena dapat diunduh dan dibaca secara instan tanpa harus mencetaknya terlebih dahulu.
Sekarang dengan kemajuan teknologi, guru dapat menggunakan komputer dan internet untuk menambahkan tulisan, gambar, suara, video bahkan film.
Tidak hanya menimba ilmu, siswa juga akan mengenal budaya negara ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas.
Meskipun banyak dampak positif yang dapat dirasakan dalam bidang pendidikan dari globalisasi, namun pada kenyataannya globalisasi juga membawa dampak negatif.
Namun dalam artian, perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan juga membutuhkan persiapan mental dan modal yang tentunya tidak sedikit.
Di banyak negara, terutama di negara berkembang, perkembangan teknologi hanya dapat dirasakan oleh siswa di sekolah-sekolah yang berada di perkotaan.
Pada dasarnya, siswa dapat mengakses situs porno dan menjelajahi media sosial tanpa filter.
Melihat konten yang tidak baik untuk dikonsumsi pasti dapat mempengaruhi perilaku siswa secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu diperlukan kontrol dan perhatian orang tua dan guru agar akhlak para siswa tidak terus merosot.
Kini banyak lembaga pendidikan yang didirikan bukan dengan tujuan utama mencerdaskan anak negeri melainkan sebagai tempat usaha.
Perlu Anda ketahui bahwa sebuah lembaga pendidikan dapat digolongkan sebagai komersialisasi pendidikan jika menyangkut biaya pendaftaran dan biaya gedung, namun kewajiban pendidikannya seringkali terabaikan.
Komersialisasi sangat umum terjadi dalam dunia pendidikan, terlebih ketika suatu lembaga pendidikan memungut biaya pendidikan yang tidak sepadan dengan layanan pendidikannya dan hanya mengutamakan keuntungan yang diperolehnya.
Padahal, sudah banyak lembaga pendidikan yang menyelesaikan latihan pendidikan untuk memperoleh gelar akademik tanpa melalui proses pendidikan yang ideal.
Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya kontak budaya melalui media massa, sehingga pengaruh dari luar negeri dengan mudah masuk ke suatu negara.
Pengaruh globalisasi di bidang pendidikan yang dikuasai dan dioperasikan oleh negara-negara maju tentunya dapat menjadi problematika bagi negara-negara berkembang.
Di Indonesia sendiri, masyarakat yang mengalami globalisasi saat ini dikhawatirkan akan merusak kebudayaan akibat nasionalisme dan merosotnya gaya hidup masyarakat yang mulai kebarat-baratan.
Arus globalisasi jika disikapi dengan tidak tepat dapat menyebabkan pendidikan kehilangan status idealnya sebagai proses pembelajaran.
Tentu bisa menjadi masalah besar dan merugikan negara jika tidak ditangani dengan cepat dan bijaksana.
Nah, di atas sudah kami rangkum informasi mengenai contoh dampak positif dan negatif globalisasi dalam dunia pendidikan.
Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi Anda! Jika Anda memerlukan informasi yang lebih bermanfaat, Anda dapat mengunjungi situs blog dan mendapatkan jawaban di sana. 5 Desember 2020 12:05 5 Desember 2020 12:05 Diperbarui: 27 April 2021 07:37 10982 1 0
Pendidikan merupakan hak dasar setiap manusia, yang diakui dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan merupakan rangkaian proses pemberdayaan kapasitas dan kemampuan untuk menjadi manusia yang berkualitas dan berkelanjutan sepanjang hayat.
Dari lahir sampai remaja dan kemudian sampai tua, manusia mengalami proses belajar dari orang tua, masyarakat, sekolah dan lingkungannya. Manusia sangat membutuhkan pendidikan melalui proses penyadaran yang berupaya menemukan dan mengembangkan potensi dirinya.
Proses yang dilakukan tidak hanya mempersiapkan manusia agar dapat menggali, menemukan, menciptakan potensi dirinya, tetapi juga mengembangkannya tanpa kehilangan ciri khasnya masing-masing.
Dengan kemajuan teknologi serta kemajuan ilmu pengetahuan, dampak globalisasi juga semakin cepat dan memberikan dampak tersendiri bagi pendidikan di Indonesia.
Untuk menghadapi tantangan masa depan, dengan globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, arus informasi yang cepat dan layanan profesional, perlu dilakukan reformasi pendidikan yang sistematis dan sistematis, yaitu pendidikan yang ditarik dari waktu ke waktu. . Perencanaan bertahap dan menyeluruh, mulai dari lapisan sistem pendidikan nasional, sampai ke tingkat individu lembaga pendidikan.
Pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara Indonesia menghadapi masa depan. Jadi perlu dipelajari; Tuntutan manusia masa depan dan upaya mengantisipasi masa depan. Beberapa inisiatif yang dapat dilakukan untuk menghadapi era globalisasi antara lain: 1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik.
Mengingat dalam era global, pendidikan nasional juga perlu memperhatikan perkembangan yang terjadi di tingkat internasional, maka kajian kompetensi guru sebagai unsur kunci dalam penyelenggaraan pendidikan formal juga harus diperhatikan. apakah guru dipupuk dan dikembangkan. Di beberapa negara lain. Rekomendasi utama mengenai kualifikasi guru meliputi:
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran, guru perlu memperhatikan fakta bahwa siswa itu sendiri memiliki banyak kemungkinan. Diantaranya rasa ingin tahu dan imajinasi, kedua hal tersebut merupakan potensi yang harus dikembangkan atau dirangsang melalui kegiatan pembelajaran. Karena kedua hal tersebut merupakan modal dasar untuk mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif.
Berpikir kritis dan kreatif merupakan keterampilan yang harus dimiliki siswa. Untuk dapat berpikir kritis dan kreatif, siswa perlu mengembangkan rasa ingin tahu dan imajinasi batin mereka. Untuk mengembangkan kedua karakteristik siswa ini dengan sebaik-baiknya, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang bermakna.
Di sisi lain, perlu diingat bahwa siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dan memiliki kemampuan yang berbeda. Perbedaan individu perlu mendapat perhatian dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua siswa dalam suatu kelas tidak selalu melakukan kegiatan yang sama, tetapi berbeda-beda sesuai dengan kecepatan belajarnya.
Siswa yang lebih mampu dapat digunakan untuk membantu temannya yang lebih lemah (tutor sebaya). Dengan mengetahui kemampuan siswa, guru dapat membantu mereka ketika mengalami kesulitan sehingga siswa tersebut dapat belajar lebih baik. 2. Pembentukan/perubahan sikap atau nilai
Untuk mengantisipasi masa depan global dan pesatnya arus informasi, maka tugas utama pendidik adalah membentuk nilai dan sikap yang sejalan dengan nilai-nilai luhur yang menjadi ciri kepribadian Indonesia. Nilai dan sikap dapat dibentuk dalam diri seseorang dengan berbagai cara seperti pembiasaan,