Cara Membuat Media Pembelajaran Augmented Reality

Cara Membuat Media Pembelajaran Augmented Reality – Lokasi Anda: Beranda » Pendidikan » Game Pembelajaran Augmented Reality Berbasis Unity A to Z (

Buku “A to Z Easy Android Implementation of Unity Based Augmented Reality Learning Game” merupakan hasil kolaborasi satu generasi melalui pembelajaran online/online dan tatap muka/offline (offline) dari rumah masing-masing. ) dalam memenuhi protokol kesehatan sesuai petunjuk Pemerintah Republik Indonesia terkait serangan virus Covid-19.

Cara Membuat Media Pembelajaran Augmented Reality

Bagian dari Seri Lingkungan Pembelajaran Saat Ini WHK, buku ini mengacu pada pengalaman penulis dalam menciptakan lingkungan belajar (antargenerasi) dan menerapkannya dalam pembelajaran. Aplikasi yang dijelaskan adalah bagian dari rangkaian tutorial wHK, rangkaian aplikasi AR untuk pembelajaran dalam skenario pariwisata menggunakan kamera ponsel, yang pada bagian ini adalah wisata luar angkasa. Buku ini cocok untuk para guru, dosen, calon guru dan masyarakat umum yang tertarik untuk membuat game.

Aplikasi Pengenalan Bencana Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan Teknologi Augmented Reality

Penjelasan dalam buku ini sangat lengkap dan sistematis. Pemaparan dimulai dengan penjelasan tentang konsep lingkungan belajar secara umum dan terkini, pengenalan perangkat lunak augmented reality, dalam contoh ini Unity dan Vophoria, dan proses pembuatan game pembelajaran, yang dijelaskan secara detail untuk memudahkan pembelajaran. Berikut dan diakhiri dengan penjelasan penerapannya sebagai lingkungan belajar yang berlaku dalam skenario di mana orang tua terlibat dalam pembelajaran anak. Lingkungan belajar Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Alam (Ayat Kauniyah) berbasis Augmented Reality (AR) untuk siswa SMA yang berkaitan dengan Al-Qur’an.

MULLING () – Lima mahasiswa Universitas Negeri Penggilingan (UM) mengembangkan lingkungan belajar interaktif untuk siswa SMA bernama Karachi for Augmented Reality (AR) berdasarkan Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Alam (Ayat Kunya). Fatuhat Ana Alsina (Manajemen 2019) dipimpin oleh M. Iqbal Najib F (Pendidikan Biologi 2019), Samudra Mutira Hasna (Pendidikan Kimia 2019), Mohsen Thoriq (Pendidikan Bahasa Arab 2018) dan Fani Farida (Desain Komunikasi Visual 2019).

“Pendidikan spiritual sangat penting untuk dipelajari di era revolusi industri 4.0. Hal ini terkait dengan fenomena kemerosotan moral yang hebat di kalangan siswa. Akhlak yang baik seperti kejujuran, keadilan dan kerjasama mulai memudar seiring berjalannya waktu, berubah menjadi permusuhan, setiap hilang. Menjatuhkan yang lain, dan mengambil hak orang lain M. Iqbal Najeeb Fahmi, Senin (9/8/2021), Salah satu alternatif untuk menanamkan pendidikan spiritual di sekolah adalah Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk meningkatkan pembelajaran konten . adalah.

Menurutnya, pembelajaran PAI di kelas juga tidak lebih baik. Proses pembelajaran tetap menggunakan pembelajaran tradisional, ceramah dan penugasan tanpa inovasi dari konten yang ada. Akibatnya, konten tersebut tidak diterima dengan baik dan terkadang menimbulkan kesalahpahaman tentang konten yang berujung pada perilaku menyimpang.

Media Pembelajaran Fisika Berbasis Augmented Reality Oleh Tim Pkm Pm Unimed

“Kami berharap media ini dapat membuat pembelajaran mata pelajaran PAI menjadi lebih efektif, menarik dan interaktif dengan mengintegrasikan Al Quran dan Ilmu Pengetahuan Alam (Ayat Kaniya),” imbuhnya.

Media Quraci menggunakan beberapa metode representasi. Metode ini merupakan cara penyampaian suatu konsep dalam bentuk penjelasan tertentu, sehingga isi al-Qur’an dan ilmu-ilmu fisika yang dirangkumnya dapat lebih mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, hampir semua siswa SMA kini memiliki gadget. Bagi mereka, teknologi bukanlah ancaman, melainkan potensi besar untuk kerjasama guna meningkatkan angka literasi di Indonesia.

Kitab Al-Qur’an memuat gambaran umum ayat-ayat Al-Qur’an yang terbagi menjadi tiga bagian utama dan dipadukan dengan materi ilmu alam. yaitu Biologi, Fisika dan Kimia. Buku setebal 61 halaman ini berisi puluhan ilustrasi.

“Selain itu, halaman pertama akan memiliki kode batang yang dapat dihubungkan ke smartphone. Ketika terhubung ke smartphone, itu akan memiliki banyak fitur seperti audio ayat berdasarkan pembacaan sejarah perang oleh Imam Nafi, berbagai Tafsir ayat-ayat zaman. , video Augmented Reality dengan modal audio beserta irama dan ritme, serta penilaian berbasis gamification,” jelasnya.

Manfaat Augmented Reality Dalam Pendidikan Untuk Anak Indonesia

Dijelaskannya, buku Kurraci harganya Rp 63.500 sudah termasuk aplikasi di dalamnya. Puluhan buku ini telah terjual habis sejak dirilis pada 29 Juli 2021. Mereka juga sedang dalam proses MoU dengan berbagai sekolah di Kota Malang, Kedri dan Jombang. Mereka membuat penemuan ini di bawah bimbingan dosen sastra Arab M. Rizal Ramadan dan guru ekonomi Ahmed Mardiyono.

Prestasi di tingkat nasional dan internasional, seperti Gold Medal kategori Education pada International Young Muslim Scientist Innovation Citation (IICYMS) 2021, dan Special Award 2021 oleh Malaysian Innovation Innovation Creativity Association (MIICA), selain itu, ini book Pada tahun 2021, Program Kreatif Mahasiswa juga telah mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Luc/kun) Pandemi Covid-19 yang sedang kita alami saat ini memaksa kita untuk melakukan segala aktivitas sehari-hari dari rumah. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang selama ini kita lakukan di sekolah atau kelas juga terpengaruh. Perubahan ini menimbulkan banyak kesulitan dan masalah di awal pandemi. Namun mau tidak mau, kegiatan belajar harus dilakukan di rumah.

Belajar dari rumah membuat guru harus kreatif dan inovatif dalam kegiatan belajar mengajar. Guru menggunakan media komputer dan internet untuk melakukan inovasi belajar mengajar lebih baik dari sebelumnya. Alih-alih bertatap muka di kelas, guru diminta memantau siswanya melalui media virtual atau online. Kejujuran dan kerjasama yang baik merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar melalui lingkungan virtual.

Banyak sekali pembelajaran online yang ditawarkan oleh berbagai lembaga pendidikan seperti Rumah Belajar Kemendikbud, Ruang Guru, Quipper School, Google G Suites for Education, Microsoft Office 365, Smart Class, Zenius dan lain-lain. Semua pembelajaran online ini bagus. Pembelajaran daring yang baik adalah pembelajaran daring yang gurunya memiliki keahlian.

Aplikasi Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran Pengenalan Bahasa Inggris Berbasis Android Untuk Anak Sekolah Dasar (sdn 2 Kutanagara)

Sehebat apapun guru dalam menggunakan pembelajaran daring, hal yang perlu diperhatikan adalah proses pembelajaran itu sendiri. Proses pembelajaran yang baik mencerminkan kegiatan belajar mengajar yang interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi dan memberikan ruang yang lebih luas bagi siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan kreativitasnya. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran fisika yang melibatkan konsep, prinsip dan teori abstrak, buku maupun pembelajaran online tradisional saja tidak cukup untuk memahami materi yang diberikan oleh guru. Pengembangan multimedia interaktif sangat penting untuk membantu siswa memahami konsep fisika.

Saat ini teknologi multimedia yang paling maju adalah Augmented Reality (AR). Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang mengubah dunia maya menjadi dunia nyata, mengubah objek-objek tersebut menjadi objek 3D (tiga dimensi), sehingga memastikan proses pembelajaran tidak monoton dan mendorong pengguna/siswa untuk bereksplorasi. Lebih banyak keluar. Teknologi AR merupakan perpaduan antara benda maya (teks, gambar dan animasi) dengan dunia nyata, sehingga siswa dapat merasakan seolah-olah sedang berhadapan dengan benda nyata yang sedang dipelajari, serta proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan mudah. memahami. Pahami topiknya.

Dalam skenario wabah saat ini, di mana bekerja dari rumah dapat membuat siswa bosan karena terus-menerus mengerjakan soal yang diberikan oleh gurunya di rumah, maka alternatif pembelajaran interaktif dengan teknologi AR inilah yang coba saya kembangkan saat mengajar di kelas fisika. Topik yang saya coba kembangkan adalah materi gerak planet di kelas IPA kelas 10. Sejujurnya, ini adalah pertama kalinya saya merasakan teknologi AR dalam pembelajaran. Terciptanya teknologi AR didukung oleh mahasiswa Pendidikan Fisika Unsa (Universitas Negeri Surabaya) yang sedang melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir. Perangkat utama yang digunakan oleh teknologi AR untuk menghadirkan visual dan animasi adalah: tampilan (ponsel/Android), perangkat input (perangkat penunjuk untuk mengidentifikasi gambar di Android), pelacakan (penonton), dan komputer (untuk menjalankan teknologi AR). Sistem AR pada perangkat seluler / Android saat ini dilengkapi dengan kamera paling nyaman untuk mengimplementasikan AR untuk mendukung AR sebagai alat pemantauan.

Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menerapkan Teknologi Ar/vr Di Sekolah

Hal pertama yang kami lakukan adalah membuat buku biasa seperti buku saku dengan topik teori tentang gerak bumi. Kami memilih buku saku karena cukup kecil untuk dibawa di saku baju siswa. Selanjutnya, kami mengembangkan aplikasi teknologi AR yang dapat mengenali topik dan menampilkan video yang diunggah melalui URL. Sebelum mengirimkan dompet dan aplikasi AR kepada siswa melalui aplikasi WhatsApp (wa), kami membuat modul pembelajaran tentang cara menggunakan dompet dan aplikasi AR yang kami kembangkan. Kami juga mengirimkan buku saku, aplikasi AR dan modul kepada siswa melalui wa agar siswa belajar terlebih dahulu. Jika masih ada siswa yang belum paham, siswa dapat bertanya melalui grup wa kelas.

Setelah siswa menerima buku dan modul, siswa diminta untuk membaca modul dan menjalankan aplikasi AR pada perangkat Android siswa sesuai dengan petunjuk yang ada pada modul. Kami ingin buku saku dicetak lalu dibaca dan gambarnya bisa disorot dengan kamera Android yang diimplementasikan pada AR sehingga gambar di buku saku menunjukkan gambar 3D. Walaupun gambar dalam materi bergerak planet ini bukan hanya gambar 3D yang diam, namun objek atau gambar yang ditampilkan sebenarnya bisa bergerak dalam gerakan planet. Kami meminta setiap siswa kami yang melakukan kegiatan ini untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut dalam bentuk foto atau video sebagai bukti bahwa mereka telah melakukannya. Kami membentuk kelompok beranggotakan 4 orang untuk menjawab pertanyaan atau konten dalam modul. Ini agar mereka bisa berdiskusi satu sama lain menggunakan fitur panggilan video. Kami juga menginginkan screenshot hasil video call bersama itu, sebagai bukti bahwa kami sedang berdiskusi. Kegiatan ini tidak kami batasi 1 hari, tapi bisa 2-4 hari karena kami tahu PR mata kuliah lain juga berubah. Kami memilih periode 4 hari ini agar lebih tenang, lebih menyenangkan, lebih nyaman bagi mereka untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan berdiskusi.

Di akhir pelajaran, kami memberikan ulasan dan survei tentang metode atau model pembelajaran ini. Seluruh siswa di kelas mengaku sangat puas dengan model pembelajaran menggunakan aplikasi AR ini. Kita bisa menganalisanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like