Apa Hubungan Maskapai Penerbangan Dengan Industri Sektor Pariwisata

Apa Hubungan Maskapai Penerbangan Dengan Industri Sektor Pariwisata – Departemen Sains merupakan bagian dari Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, dan IESP FEB secara aktif berpartisipasi dalam kajian dan diskusi dinamika ekonomi untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan akademik mahasiswa UNDIP.

5 Agustus 2020 pukul 23:58 5 Agustus 2020 pukul 23:58 Diperbarui: 9 Agustus 2020 pukul 11:39 550 1 0

Apa Hubungan Maskapai Penerbangan Dengan Industri Sektor Pariwisata

Covid-19 berdampak besar pada semua sektor di Indonesia. Runtuhnya dua industri, pariwisata dan penerbangan, menunjukkan dampak virus tersebut. Runtuhnya kedua sektor ini karena kurangnya wisatawan, serta penurunan jumlah penerbangan internasional dan permintaan penerbangan domestik. Ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan memberlakukan pembatasan sosial hampir di seluruh Indonesia. Karena upaya social distancing, banyak bisnis pariwisata di Indonesia yang tutup dan orang-orang kehilangan liburan. Pada saat yang sama, maskapai mengalami kerugian karena keterbatasan penumpang dan tujuan.

Pariwisata Indonesia Bangkit Lagi, Ini Upaya Bobobox Dalam Membangun Sektor Pariwisata Berkelanjutan

Menurut data BPS, jumlah penumpang yang terbang di 5 bandara besar antara Januari hingga Mei 2020 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jumlah penumpang mengalami penurunan di bulan Januari. – Antara Mei 2020 dan periode yang sama tahun 2019, Bandara Polonia turun 30%, Bandara Soetta 36%, Bandara Juanda 34%, Bandara Ngurah Rai 39% dan Bandara Hasanuddin 32%. Berdasarkan informasi lainnya.

Atau, jumlah pendapatan penumpang dengan jarak jauh (jutaan mil atau kilometer) di kawasan Asia-Pasifik turun 41% di bulan Februari. IATA memperkirakan pendapatan Indonesia akan turun sebesar $8.225 juta dibandingkan tahun 2020. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan jumlah penerbangan internasional dan penurunan permintaan udara domestik.

Maskapai penerbangan komersial milik negara (BUMN) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengalami penurunan pendapatan sebesar 89% pada April 2020 karena Covid-19. Hasilnya adalah arus kas negatif. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, serta PT AirAsia Indonesia Tbk, untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2020 / 30 April 2020, meningkatkan piutang usaha perseroan sebesar 47% atau USD 236.19 terpengaruh. juta, dibandingkan dengan kuartal terakhir tahun 2019, dengan total pendapatan (gabungan) turun 25% hingga 50% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pembatasan perjalanan internasional di Indonesia telah mengurangi wisatawan asing. Pada Maret 2020, jumlah wisman ke Indonesia turun 64,11% dibandingkan Maret 2019. Secara keseluruhan (Januari-Maret 2020), jumlah wisman ke Indonesia turun 30 menjadi 2,61 juta. 62% dibandingkan 3,76 juta wisman pada periode yang sama tahun 2019. 1,60 juta turis asing datang dari bandara turis asing. Ini termasuk 602,31 juta entri laut dan 405,03 juta entri darat. Jumlah wisatawan mancanegara menurun seiring diberlakukannya pembatasan sosial hampir di seluruh dunia untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Bangga! Garuda Indonesia Resmi Terbang Lagi Dari Seoul Ke Bali

Banyak pusat pariwisata di Indonesia mengalami penurunan pendapatan akibat penurunan jumlah wisatawan, dan beberapa bisnis harus tutup sementara karena biaya rendah, sementara yang lain harus tutup permanen karena biaya rendah. rute perjalanan; Tidak hanya hotel, tetapi juga bisnis hotel ditutup sementara. Hal ini mengurangi tingkat penghunian kamar (TPK). TPK hotel berbintang di Indonesia rata-rata mencapai 14,45% pada Mei 2020, turun 29,08 poin dibandingkan TPK pada Mei 2019.

Menurut Hukum Panah Arthur yang dilacak oleh Melvin Arrow; Oku menyatakan bahwa hubungan antara pengangguran wajib dan pertumbuhan ekonomi berbanding terbalik (

Melihat situasi saat ini, Hukum Okun dapat menjelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, BPS menyebut laju pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 5,32% pada triwulan II 2020 dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu. Fenomena ini muncul saat produksi nasional berkurang drastis akibat pembatasan massal untuk mencegah wabah yang lebih luas.

Menurut hukum Ox, ketika pertumbuhan ekonomi melambat, pengangguran akan meningkat. Di Indonesia, menurut data Sakernas, hal ini dibuktikan dengan berkurangnya angkatan kerja akibat Covid-19 di banyak industri seperti transportasi udara dan pemasok perumahan. Hal ini secara tidak langsung berarti jumlah pengangguran di Indonesia akan bertambah akibat Covid-19. Seperti yang diprediksi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPR) diperkirakan meningkat dari 8,1% menjadi 9,2% pada tahun 2020, dengan tingkat pengangguran diperkirakan meningkat dari 4 menjadi 5,5 juta. Menurut data BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia turun menjadi 4,99% pada Februari 2020.

Maskapai Thailand Diizinkan Mengaktifkan Kembali Dua Rute Tiongkok

Namun indeks TPT mengalami penurunan pada Februari 2020, namun indeks TPT diperkirakan akan meningkat pada Agustus 2020. Karena efek menyelesaikan tahun akademik di semester ganjil, jumlah lulusan yang mencari pekerjaan juga meningkat. Selain itu, indeks TPT diperkirakan akan meningkat pada Agustus 2020 akibat Covid-19 yang sukses mendisrupsi banyak industri di Indonesia.

Prediksi jumlah TPT akan bertambah juga didukung oleh banyaknya perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja akibat Covid-19. Selain PHK, perusahaan memotong upah dan merumahkan pekerja. Menurut Kementerian Ketenagakerjaan, 1.058.284 pekerja legal di-PHK. Terdampak juga 380.221 pekerja legal dan 318.959 pekerja ilegal yang dipecat.

Penutupan pariwisata karena biaya operasional di sektor pariwisata tidak mencukupi; Hal ini dibuktikan dengan turunnya upah pekerja dan biaya tenaga kerja yang tidak mencukupi.

Ekspektasi kenaikan TPT muncul di sektor penerbangan, misalnya PT AirAsia Indonesia Tbk yang merumahkan 9 karyawan, 873 dari 1.645 karyawan telah di-PHK dan 50%. Selama wabah Covid-19, 328 karyawan mengalami pemotongan gaji karena berkurangnya pendapatan. Pada saat yang sama, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah mengambil langkah serupa untuk menghemat uang dengan mengurangi gaji karyawan sebesar 10-50% karena situasi keuangan yang memburuk akibat Covid-19.

Upw Kk F

Industri pariwisata dan penerbangan terkait erat; Kalaupun kedua industri ini down, hal yang berbeda pasti akan banyak terpengaruh. Saat ini, dua bisnis harus mem-PHK tenaga kerjanya karena biaya rendah di tengah Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah harus berusaha menghidupkan kembali kedua sektor tersebut yang saat ini sedang terpuruk. Selain itu, pemerintah harus memperhatikan nasib para pekerja yang di-PHK dan mencegah gelombang pemogokan lebih lanjut di kedua sektor tersebut.

Badan Pusat Statistik. 4 Mei 2020. “Berita Statistik Resmi: Perjalanan dan Pertumbuhan Angkutan Nasional Maret 2020”. 37/05/hari. Badan Pusat Statistik XXIII.

CMMP – PT Air Asia Indonesia Tbk. 2020 Mei 28, 2020 Permintaan komentar tentang dampak pandemi COVID-19. CMPP – PT Air Asia Indonesia Tbk

Jurusan Bisnis dan Ekonomi Universitas Lampung. 1 April 2019. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Volume 8 Tidak. 1 Universitas Lapland.

Singapore Airshow Menandai Titik Balik Industri Penerbangan

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 24 April 2020 Laporan Tahunan 2019. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 19 Mei 2020. Slip izin terlampir. Jakarta: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Singapura secara resmi membuka perbatasannya untuk wisatawan Indonesia pada 22 November dengan peluncuran Rute Perjalanan Injeksi (VTL). Melalui VTL ini, para pelancong dari Indonesia yang telah divaksinasi lengkap dapat melakukan perjalanan ke Singapura pada Senin (29/11).

Untuk mendukung pembukaan perbatasan ini, Garuda Indonesia menjadi maskapai Indonesia pertama yang melayani rute VTL Indonesia-Singapura. Di rute Jakarta-Singapura, Garuda Indonesia terbang 6 kali seminggu menggunakan pesawat A330-300.

Irfan Setiaputra, CEO Garuda Indonesia, mengatakan penerapan program VTL sangat penting dalam menyelaraskan komitmen maskapai pelat merah tersebut untuk mengakselerasi operasinya. Apalagi dalam situasi wabah ini.

Berita Hari Ini

“Memenangkan kepercayaan untuk mendukung upaya strategis yang sangat berharga dalam hubungan kedua negara menunjukkan komitmen kami untuk berperan aktif sebagai pembawa bendera nasional. Dalam keterangan resmi, Irfan berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pemulihan industri pariwisata dengan mempercepat dan mendukung pemulihan ekonomi negara melalui penyiapan infrastruktur konektivitas udara. .

Untuk itu, Garuda Indonesia memperkuat kesiapan para mitra bisnis utamanya dengan menerapkan protokol kesehatan secara konsisten di seluruh area layanan penerbangannya. Karena penerbangan vaksin dipandang sebagai tanda penting era baru layanan udara di masa pandemi.

Percepatan penerapan pedoman perjalanan vaksinasi merupakan sinyal positif bagi industri penerbangan global. Kami percaya bahwa implementasi rute pariwisata vaksinasi bekerja sama dengan negara-negara yang meningkatkan jumlah wisatawan asing mempercepat pemulihan jumlah negara. kapasitas, kami percaya bahwa kecepatan ini tidak hanya akan meningkatkan kinerja maskapai penerbangan, tetapi juga mempengaruhi pemulihan ekonomi negara, khususnya sektor pariwisata. Irfan.Fiela.co, Jakarta Pandei

Maskapai penerbangan indonesia, maskapai penerbangan thailand, maskapai penerbangan, maskapai penerbangan scoot, sektor industri pariwisata, tiket maskapai penerbangan, maskapai penerbangan citylink, maskapai penerbangan batik air, maskapai penerbangan singapore, hubungan sektor pertanian dengan sektor industri, daftar maskapai penerbangan indonesia, maskapai penerbangan di indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like