Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 – Jangan menunggu sampai nanti saatnya menyelesaikan pekerjaan, tapi sekarang. Hari ini akan menentukan siapa Anda dalam 5 hingga 10 tahun mendatang. Kami juga berharap dengan menjadi pelanggan, Anda akan melengkapi langganan Anda. Anda dapat memanfaatkan berbagai keuntungan yang kami tawarkan kepada Anda. Selain itu, Anda dapat membaca ribuan cerita berbayar (bertunangan) tanpa biaya tambahan.
INDOZONE.ID – Hingga akhirnya Indonesia dinyatakan sebagai negara merdeka dengan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, banyak peristiwa sejarah yang mewarnai jalan menuju kemerdekaan Indonesia.
Mulai dari ‘penculikan’ Soekarno-Hatta hingga Rengasdengklok oleh kelompok pemuda, persiapan proklamasi, momen proklamasi hingga pengibaran pertama demi putih.
Pada tahun 16 Agustus 1945, setelah peristiwa Rengasdengklok, Soekarno (Bung Karno) dr. ohad Hatta (Bung Hatta), direkam bersama Fatawati pada r. Achad Sobardjo bersama sekretaris pribadinya Sudir sekitar pukul 17.00 WIB.
Atas nama para sesepuh, Achad Sobardjo meyakinkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dikeluarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 paling lambat pukul 12.00 WIB.
Tim Soekarno-Hatta tiba di Jakarta sekitar pukul 23.00 WIB. Tanpa berlama-lama, rombongan langsung menuju Laksan Tadashi Ed di Jalan Iya Bonjol no. 1, Fatawati dan anaknya diturunkan pertama kali di kediaman Soekarno.
Kenapa Laksana harus ada di rumah Aeda? Ya, rumah Laksana Ada dipilih sebagai tempat yang tepat untuk menyiapkan teks proklamasi karena Ada sendiri yang memberi jaminan keamanan kepada Bung Karn dan kaum nasionalis lainnya.
Awalnya, sikap Edin terkesan asing bagi orang Indonesia saat itu. Pasalnya, dialah satu-satunya perwira angkatan laut yang selalu berhubungan dengan masyarakat Indonesia.
Selain itu, ideologi Ada ini memberikan keleluasaan bagi kaum nasionalis Indonesia untuk menjalankan tugas-tugas penting demi masa depan negaranya.
Demikian dari rumah Laksamana Eda, Bung Karno dan Bung Hatta bersama Laksamana Eda Inu Subuka (kepala pemerintahan Yuu) sampai Mayor Jenderal Nishiura tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Mayor Jenderal Nishiura mengatakan bahwa ketentuan yang menyatakan bahwa pasukan Jepang tidak diperbolehkan mengubah status quo karena Jepang telah menyatakan menyerah kepada Sekutu akan diberlakukan.
Tentara Jepang harus mematuhi perintah pasukan Sekutu. Berdasarkan kebijakan tersebut, Nishiura mencegah Soekarno dan Hatta mengadakan rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk memaksakan proklamasi kemerdekaan.
Melihat fakta tersebut, Soekarno-Hatta menyimpulkan bahwa tidak ada gunanya membicarakan kemerdekaan Indonesia dari Jepang. Jepang diharapkan tidak ikut campur lagi dalam proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Usai pertemuan, Sokerno-Hatta kembali ke rumah Laksana Edde. Seluruh penulisan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di kamar Laksana Aede.
Laksana Aed – sebagai tuan rumah – kemudian menyepi ke kamar tidurnya di lantai dua saat peristiwa bersejarah itu berlangsung.
Untuk berjaga-jaga, Yoshi – orang kepercayaan Nishiura – bersama Sukarni, Sudir, dan B. Diah saat Sokekarno, Hata, dan Achad Soebardjo membahas teks Proklamasi Kemerdekaan.
Bung Karno menulis konsep deklarasi di selembar kertas. Sedangkan Bung Hatta dan Ahad Soebardjo menyumbangkan pemikirannya secara lisan.
Sementara itu, orang lain dari kelompok senior dan pemuda menunggu untuk tampil di Sarabi (Hallan) uka.
Menjelang subuh sekitar pukul 04.00 WIB, rekaman proklamasi kemerdekaan Indonesia sudah selesai. Sokerno, Hata dan Soybardjo menuju Serabi Uka untuk menemui para hadirin yang telah berkumpul menunggu hasil proklamasi.
“Keadaan darurat telah memaksa kami untuk mempercepat pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. Naskah naskahnya siap untuk Anda baca dan saya harap Anda menyetujuinya sehingga kami dapat menyelesaikan pekerjaan kami. Sebelum fajar.”
Setelah proklamasi dibacakan, Soekarno mengusulkan agar para hadirin (tua dan muda) menandatanganinya sebagai wakil rakyat Indonesia.
Usulan Soekarno ditentang oleh pihak yang lebih muda, dan pihak yang lebih tua tidak setuju untuk menandatangani teks deklarasi.
Sukarni dari golongan Uda kemudian mengusulkan agar teks deklarasi yang diketik Sayuti Elik ditandatangani oleh Soekarno dan Ohad Hata atas nama bangsa Indonesia.
Setelah penandatanganan, teks proklamasi akan diterbitkan kembali. Sukarni berpesan kepada Bung Karna agar warga Jakarta dan sekitarnya diimbau untuk berduyun-duyun ke lapangan IKADA (saat ini ditempati kawasan Onas).
“Tidak, saya lebih suka melakukannya di kediaman saya di Pegangsan Timur. Pekarangan di depan rumah cukup untuk ratusan orang.”
“Mengapa kita harus mengaduk-aduk acara? Bidang IKADA adalah bidang hukum. Pertemuan hukum tanpa kesepakatan terlebih dahulu dengan penguasa militer dapat menimbulkan perbedaan pendapat. Ini akan mengakhiri konflik kekerasan dan konflik antara rakyat dan penguasa militer ..Pertemuan hukum, itu bisa terjadi Jadi kalian semua ada di Pegangsan 56 Selasa jam 10:00 Mohon hadir jam 00:00.
Pada tahun Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Hata berpesan kepada para pemuda yang bekerja di pers dan kantor berita untuk menambah jumlah artikel deklarasi dan kemudian menyebarkannya ke seluruh dunia.
Suasana di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsan Teor 56, sangat meriah jelang pengumuman. Segala macam persiapan hingga speaker siap.
Tiga orang pemuda yaitu Tri Urthi, Laf Hendranigrat dan S Suhut ditugaskan sebagai petugas pengibaran bendera Sang Sak pada zaman putih – dijahit oleh Ibu Fatawati Soekarno.
Tanpa protokol khusus, anggota PETA Latif Hendranigarat memberi isyarat kepada semua anak muda yang sudah menunggu untuk bangun sejak pagi.
Berikut teks lengkap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan Soekarno atas nama bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Kami orang Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kami selama beberapa dekade, berabad-abad! Ada pasang surut dalam pencarian kami akan kebebasan, tetapi semangat kami masih mengikuti cita-citanya.
Bahkan pada masa Jepang, usaha kita untuk kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di era Jepang ini, kami pikir kami mengandalkan mereka, tetapi pada dasarnya kami terus membangun kekuatan kami sendiri, tetapi kami percaya pada kekuatan kami sendiri.
Sudah waktunya untuk mengambil nasib bangsa dan negara kita ke tangan kita sendiri. Hanya orang yang berani menentukan nasibnya sendiri yang akan bertahan.
Alias kai, saya dulu sering berdebat dengan tokoh-tokoh Indonesia dari seluruh Indonesia. Perdebatan bulat bahwa sekarang adalah waktu untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Jadi, saudara! Sekarang kita bebas! Tidak ada ikatan yang mengikat tanah air kita dan orang-orang kita! Mulai sekarang kita akan memperbaiki negara kita!
Setelah membaca teks deklarasi, berita proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar ke Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Penyebaran berita deklarasi dengan berbagai cara sehingga lambat laun sampai ke seluruh wilayah Indonesia dan respon daerah-daerah ketika berita deklarasi terdengar menjadi masalah besar dalam mengejar persatuan dan kesatuan. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Dukungan Rakyat terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seperti yang kita tahu, wilayah Indonesia sangat luas. Belum lagi, jasa komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Hal ini menjadi kendala penyebaran proklamasi kemerdekaan Indonesia ke seluruh daerah.
Laan setneg.go.id dengan artikel yang ditulis oleh Dadan Wildan dan dimuat di Jurnal Negarawan tahun 2006 berjudul “Catatan Sejarah Ibuka: Proklamasi Kedua, 17 Agustus 1945”.
BIJANA Flash Novel Singaraja Bau Peapi Novel Caphora Flash Novel Kutukan Novel Arani Suduk Dibelit-belit Novel Daigal Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 1945 Babak Besar Indonesia setelah Soekarno membacanya / Screenshot youtube.com/Mayesa Wika.
Saat itu teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan langsung oleh utusan Indonesia yaitu presiden pertama RI, Soekarno bersama dengan Moh. Hata di Jalan Pegangsan Timur 56, Jakarta.
Saat itu Jalan Pegangsan Timur no. 56 Jakarta sudah penuh sesak sebelum deklarasi kemerdekaan RI kedua dibacakan pada pukul 10.00 WIB.
Semua orang sibuk dengan persiapan, setelah draf manifesto, Sayuti Malik menulis manifestonya. Kemudian hasil naskah dikembalikan ke bagian untuk disetujui atau ditandatangani.
Di ruangan ini, teks deklarasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Berikut teks surat keputusan dalam naskah Soekarna.
Baca Juga: Anime Tensei Kenja no Isekai Life Episode 8 Sub Indo: Tautan Tonton, Episode dan Spoiler
Jadwal ANTV Hari Ini 18 Februari 2023 : Cek Jadwal Acara Teach Me Islam, Radha Krishna, Mega Bollywood.
Jadwal TransTV Hari Ini Sabtu 18 Februari 2023 : Mereka Akan Membawakan Anda Bioskop Eksklusif, Film Bioskop TransTV
Jadwal Acara TransTV Hari Ini Jumat 17 Februari 2023 : Tertawa Berkah : Dream Box : Bioskop Bioskop TransTV
Jadwal INDOSIAR Hari Ini 17 Februari 2023 : Rekam Nurani Istri dan Jangan Teruskan Panggilan, Timnas U20 Tersedia
Jadwal SCTV Hari Ini, Sabtu 18 Februari 2023: SCTV Carnival Live, Acara Spesial Ultah Rafi dan Gigi.
Prediksi Skor Arema FC vs Barita Putera BRI Liga 1 : Preview, Susunan Pemain, Selanjutnya
BeIN Sports, jadwal 1, Selasa 21 Februari 2023. Serie A: Torino vs Cremona dan Sudan Selatan
Berapa harga iPhone XR pada Februari 2023? Simak alasan mengapa Anda harus membeli iPhone XR bulan ini
WONTON Drakor ‘An Indecency Course in Love’ Episode 11 dan 12 Sub Indo, Resmi dan Jadwal Tayang 13 14 Sejak 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka hingga Indonesia merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-77 pada tahun 2022.
Ini adalah rancangan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ditulis langsung oleh Presiden pertama Republik Indonesia. Sukarno.
Baca Juga : Lirik Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Lagu Hari Kemerdekaan Untuk Merayakan HUT